ANALISIS ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH PADI MENJADI LAHAN TANAMAN BUAH NAGA DI DESA PURWOHARJO KECAMATAN PURWOHARJO KABUPATEN BANYUWANGI
Author
PUTRA, Ahvin Satriyo
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa
Timur yang mempunyai luas wilayah terbesar, sehingga adanya kesempatan untuk
dijadikan sebagai lahan pertanian akan mempunyai peluang besar tetapi sebagian
besar perubahan lahan pertanian di alih fungsikan menjadi perkebunan buah naga,
hal ini dikarenakan petani menganggap kegiatan perkebunan buah naga lebih
menjanjikan jika dibandingkan dengan sawah, apalagi secara geografis sebagian
kecamatan Purwoharjo merupakan daerah yang subur dan memiliki potensi yang
besar bagi peningkatan pengembangan produk pertanian. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui besarnya konversi lahan pertanian sawah padi menjadi lahan
tanaman buah naga, untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi para
usaha tani melakukan alih fungsi lahan pertanian sawah padi menjadi lahan
tanaman buah naga dan untuk menganalisis dampak setelah terjadinya alih fungsi
lahan pertanian sawah padi menjadi lahan tanaman buah naga terhadap
pendapatan petani. Penelitian yang dilaksanakan menargetkan mendapat
responden sebanyak 50 orang, dimana setangah dari 50 responden adalah kepala
keluarga petani padi dan setengahnya adalah kepala keluarga petani buah naga.
Penelitian ini menggunakan dua metode analisis data yaitu metode analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif dengan dibantu program Microsoft excel 2007
dan (SPSS) 22.0. Hasil analisis data menunjukkan bahwa alih fungsi lahan
mengalami penurunan sebesar – 15,51 % atau sekitar 67,57 hektar per tahun.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan sawah padi menjadi
tanaman buah naga di Desa Purwoharjo pada skala mikro atau dari unsur petani
yaitu lama bertani, pendidikan, jumlah tanggungan, produktivitas padi, biaya
produksi padi dan pendapatan padi. Alih fungsi lahan sawah padi menjadi
tanaman buah naga menyebabkan adanya perubahan rata-rata pendapatan total
petani sebelum dan sesudah alih fungsi lahan, peningkatan yang terjadi yaitu
sebesar Rp 13.332.150,83.