Analisis Variasi Faktor Eksposi dan Ketebalan Irisan Terhadap CTDIi dan Kualitas Citra Pada Computed Tomography (CT) Scan
Abstract
Penelitian dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD H. Koesnadi Bondowoso
dengan menggunakan alat CT Scan Philips type MRC 880 dan phantom Philips
Brilliance 16 Series P. N: 453567135962. Penelitian ini divariasikan tegangan
tabung dengan nilai 80 kV, 100 kV, 120 kV dan 140 kV dengan 100 mAs dan 1
mm. Kemudian divariasikan arus-waktu rotasi pada nilai 100 mAs, 200 mAs, 300
mAs dan 400 mAs dengan 120 kV dan 5 mm. Selanjutnya divariasikan ketebalan
irisan dengan ketebalan yang digunakan yaitu 1 mm, 3 mm, 5 mm dan 10 mm
dengan 100 mAs dan 80 kV. Variasi ketiga parameter tersebut menghasilkan data
dosis yang ditunjukkan oleh nilai CTDIvol. Dari scanning yang dilakukan juga
diperoleh citra dari phantom bagian multipin berupa data digital yaitu Dicom yang
diolah menggunakan software Radiant Viewer untuk menganalisis kualitas citra
Low Contrast Resolution (LCR) berdasarkan nilai Contrast to Noise Ratio (CNR).
Masing-masing parameter tersebut dibuat tabel dan grafik dengan menggunakan
Microsoft Excel dan Trial IBM SPSS Statistics 25. Sehingga diperoleh kesimpulan
variasi yang menghasilkan dosis (CTDIvol) dan kualitas citra (CNR) optimum.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah variasi tegangan tabung
berpengaruh terhadap nilai CTDIvol karena menentukan energi sinar-X yang
diemisikan dan berpengaruh terhadap dosis yang dihasilkan. Variasi arus-waktu
rotasi memiliki pengaruh lebih besar terhadap CTDIvol dibandingkan variasi
tegangan tabung karena arus-waktu rotasi menentukan banyaknya atau jumlah
sinar-X yang dihasilkan dan dosis radiasi meningkat secara linear dengan aruswaktu
rotasi. Sedangkan ketebalan irisan tidak berpengaruh terhadap nilai
CTDIvol tetapi lebih berpengaruh terhadap kualitas citra jika tegangan tabung dan
arus-waktu rotasi dibuat sama, karena energi dan jumlah sinar-X yang dihasilkan
sama. Secara umum nilai CTDIvol yang dihasilkan pada penelitian ini masih di
bawah nilai DRL yang ditetapkan oleh Bapeten tahun 2016.
Variasi tegangan tabung yang semakin besar maka nilai CNR juga semakin
besar, kecuali pada nilai CNR dari kenaikan tegangan tabung 120 kV ke 140 kV
dan menghasilkan satu nilai CNR yang sesuai dengan jenis pemeriksaan kepala
yaitu pada tegangan tabung 120 kV. Kenaikan nilai arus-waktu rotasi tidak selalu
menyebabkan kenaikan nilai CNR yang dihasilkan, dan menghasilkan nilai CNR
yang sesuai dengan jenis pemeriksaan kepala dewasa. Sedangkan pada variasi
ketebalan irisan yang semakin besar menyebabkan nilai CNR yang semakin besar.
Ketebalan irisan 10 mm menghasilkan nilai CNR lebih dari 1.0. Secara umum
nilai CTDIvol dan nilai CNR optimum diperoleh pada variasi 200 mAs, 120 kV
dan 5 mm.