ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA PRODUKSI CERUTU SOFT FILLER KOPKAR KARTANEGARA PTPN X JEMBER DENGAN METODE MRP
Author
Masella, Angeline Maria
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian deskriptif. Produk yang
dianalisis adalah Cerutu Soft Filler Kopkar Kartanegara PTPN X yang memiliki
jumlah permintaan paling banyak. Sumber data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah
peramalan permintaan dengan metode time series, Material Requirement Planning
(MRP) dan penentuan ukuran lot yang optimal menggunakan metode Lot For Lot
dan Part Period Balancing (PPB) dengan menggunakan software POM for
Windows 3.
Analisis Material Requirement Planning (Rencana Kebutuhan Bahan)
pada Kopkar Kartanegara PTPN X dilakukan secara manual.Material
Requirement Planning (Rencana Kebutuhan Bahan) pada Cerutu Soft Filler adalah
sebagai berikut: bahan baku berupa filler, omblad, deckblad, etiket, plastik batang,
packing, cukai, dan plastik pack. Berdasarkan Daftar Kebutuhan Bahan (Bill Of
Material) dan Struktur Produk Berfase Waktu untuk 12 periode, maka dapat
ditentukan bahwa pemesanan bahan baku, proses produksi hingga selesainya
produk akhir adalah selama 8 minggu.
Teknik lot sizing untuk bahan baku filler, omblad, deckblad, plastik batang,
packing, cukai dan plastic pack yang menghasilkan ukuran lot yang otimpal
adalah Part Period Balancing (PPB), karena memiliki total biaya persediaan
yang lebih kecil daripada Lot for Lot. Sedangkan untuk etiket, teknik Lot for Lot
menghasilkan total biaya persediaan yang lebih kecil dibandingkan dengan
teknik Part Period Balancing. Oleh karena itu dalam penyusunan tabel MRP,
jumlah lot untuk pembelian bahan baku akan digunakan hasil penghitungan dari
metode Part Period Balancing (PPB). Teknik Lot sizing yang dipilih tidak
menjadi acuan baku untuk Kopkar Kartanegara PTPN X. Hal ini dikarenakan
dalam penentuan ukuran lot yang optimal untuk setiap bahan baku dipengaruhi
oleh jumlah kebutuhan bahan baku, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan
untuk setiap bahan baku yang dapat berubah. Jadi, perlu dilakukan penghitungan
ulang ukuran lot yang optimal terutama jika terjadi perubahan biaya pemesanan
dan biaya penyimpanan setiap bahan baku umtuk mendapatkan penghitungan
yang akurat.