Hak Waris Anak Laki-Laki Pada Perkawinan Pertama (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 80K/Ag/2017)
Abstract
Kesimpulan yang dapat di tarik di pembahasan yang telah di uraikan adalah
sebagai berikut: pertama Ahli waris menguasai harta waris secara mutlak tanpa
membagi dengan ahli waris, di dalam surah An- Nissa (4) ayat 33 harta waris itu
haruslah dibagi kepada semua ahli waris yang berhak atas harta waris tersebut,
didalam surat Al-Baqarah (2) ayat 188 harta waris tersebut tidak boleh dikuasai
ataupun dimiliki oleh salah satu ahli waris. Apabila harta waris tetap dikuasai
atau dimilik ahli waris sama halnya curang. Dua. Pertimbangan hukum hakim
menimbang, bahwa alasan-alasan kasasi tersebut dan setelah membaca kontra
memori kasasi dan putusan judex Facti, Mahkamah Agung mempertimbangkan
yaitu bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, Berdasar uraian
tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa ratio decidendi Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 80k/Ag/2017, sudah sesuai dengan ketentuan
hukum islam. Oleh karena Pengadilan Tinggi Surabaya tidak salah dalam
menerapkan hukum. Saran yang dapat diberikan bahwa. Pertama kepada
masyarakat khususnya yang beragama islam dalam pembagian harta waris yang
di tinggalkan pewaris hendaknya di bagikan menurut hukum waris islam yang
telah di atur di dalam Qur‟an atau As-Sunah. Kedua kepada ahli waris,
hendaknya bersikap adil kepada seluruh ahli warisnya yang diberikan pada salah
satu ahli warisnya dan memberikan harta bendanya dengan adil sesuai dengan
ketentuan yang terdapat pada Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 1991 Tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam, agar diantara para
ahli waris tetap terjalin hubungan yang harmonis sebagai sebuah keluarga.
Kepada Ahli Waris, hendaknya menyelesaikan sengketa di luar pengadilan guna
menemukan kesepakatan, agar tidak menyebabkan keretakan sebuah keluarga.
Ketiga, kepada Pewaris, hendaknya menyadari kesalahannya dalam membagi
warisan kepada ahli waris, agar tidak menimbulkan masalah yang
berkepanjangan dan terputusnya tali silaturahim.
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]