Pengaruh Daerah Asal Terhadap Profil Minyak Atsiri Daun Tembakau Kasturi Hasil Distilasi Uap Dan Ekstraksi Pelarut
Abstract
Penelitian ini menggunakan daun tembakau Kasturi Selatan (Kec. Balung) dan Utara (Kec. Kalisat) untuk mengetahui profil (rendemen dan senyawa kimia) minyak atsiri tersebut. Produksi minyak atsiri dilakukan dengan ekstraksi distilasi uap dengan variasi lama waktu distilasi 9, 11, 13 jam dan ekstraksi pelarut. Minyak atsiri dianalisa rendemennya dalam berat kering, kemudian dianalisa dengan GC-MS untuk mengetahui kandungan senyawa kimianya. Senyawa yang dianggap teridentifikasi oleh GC-MS adalah senyawa yang memiliki nilai SI ≥ 85.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu distilasi uap maka rendemen dan jumlah senyawa yang diperoleh minyak atsiri daun tembakau
Kasturi Utara semakin besar pula. Data profil minyak atsiri daun tembakau Kasturi Selatan hasil distilasi uap tidak dapat digunakan, karena tidak representatif (mengalami penurunan seiring bertambahnya lama waktu distilasi uap). Perbandingan metode ekstraksi menyebabkan rendemen dan jumlah senyawa minyak atsiri daun tembakau Kasturi Utara hasil distilasi uap 11 jam lebih sedikit dibandingkan ekstraksi pelarut. Daerah asal daun tembakau Kasturi mempengaruhi profil minyak atsiri berupa rendemen dan kandungan senyawa kimianya. Rendemen minyak atsiri daun tembakau hasil ekstraksi pelarut untuk Kasturi Utara (5,2426%) lebih besar dibandingkan Kasturi Selatan (4,0890%). Namun, jumlah keanekaragam senyawa kimia penyusun minyak atsiri daun tembakau Kasturi Utara (24 senyawa) lebih sedikit dibandingkan Kasturi Selatan (29 senyawa)..