Efektivitas Pupuk Cair Paitan (Tithonia Diversifolia) dan Kirinyu (Cromolaena Odorata L.) Sebagai Pupuk Alternatif Pada Tanaman Sawi
Abstract
Tanaman sawi (Brassica juncea L.) adalah jenis sayuran yang banyak diminati oleh masyarakat karena termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan. Pupuk anorganik selama ini diandalkan oleh petani sebagai input hara utama untuk meningkatkan produksi tanaman sawi. Penggunaan pupuk anorganik yang sering digunakan dengan dosis yang tinggi secara terus-menerus pada lahan pertanian dapat merusak lingkungan. Melihat permasalahan kerusakan yang ditimbulkan akibat penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan, maka perlu adanya pengganti berupa puuk yang lebih ramah lingkungan. Pemanfaatan gulma atau tumbuhan pengganggu sebagai pupuk organik yang siap dan mampu berperan sebagai penyedia hara secara cepat dan tepat dalam memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah dengan cara fermentasi. Salah satu pupuk organik yang berpotensi untuk digunakan pada budidaya tanaman sawi yaitu pupuk organik cair yang berasal dari tumbuhan Pahitan (Tithonia diversifolia) dan Kirinyu (Chromolaena odorata L.).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pupuk organik cair tumbuhan Pahitan (Tithonia diversifolia) dan Kirinyu (Cromolaena odorata L.) dapat memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman sawi untuk tumbuh dan berproduksi secara optimal. Penelitian ini dilaksanakan di Green House di Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo mulai dari bulan Februari – Juni 2019. Penelitian ini menggunakan model rancangan faktorial dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu faktor bahan pupuk cair (P) dan faktor varietas sawi (V).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]