Pengaruh Bionematisida Padat Organik Dengan Kandungan Bahan Aktif Bakteri Endofit Dan Rizobakter Terhadap Populasi Nematoda Pratylenchus Coffeae Dan Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta (Coffea Canephora) Serta Pemanfaatannya Sebagai Leaflet
Abstract
Nematoda Pratylenchus coffeae menyerang tanaman kopi pada bagian akar yang terutama adalah bagian serabut akar yang berfungsi menyerap unsur hara dan air. Serangan tersebut akan menimbulkan luka pada akar serabut yang kemudian membuat akar berubah menjadi kecoklatan dan busuk. Tanda serangan nematoda di atas permukaan tanah yaitu gangguan pertumbuhan tanaman sehingga tanaman kopi akan terlihat kerdil, menguningnya daun tertua yang kemudian daun akan rontok bahkan tanaman akan mati (Rahardjo,2012:167).
Pengendalian nematoda P,coffeae masih banyak menggunakan nematisida kimia yang dapat menyebabkan matinya agen bukan target, dan pencemaran lingkungan. Karena itu, perlu adanya penggunaan bahan yang lebih aman dalam mengendalikan nematoda parasit. Karena itu, perlu adanya penggunaan bahan yang lebih aman dalam mengendalikan nematoda parasit yaitu dengan menggunakan bakteri endofit dan rizobakter. Masyarakat sendiri belum begitu memahami tentang nematoda parasit pada tanaman sehingga perlu adanya penyampaian informasi tersebut secara ringkas dan jelas yaitu dengan menggunakan media leaflet. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh bionematisida padat organik dengan bahan aktif bakteri endofit dan rizobakter terhdap populasi nematoda Pratylenchus coffeae dan pertumbuhan bibit kopi robusta serta pemanfaatannya sebagai leaflet.
Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan yaitu tahap persiapan yang meliputi persiapan media tanam, persiapan pupuk, persiapan bibit kopi robusta, persiapan nematoda P. coffeae untuk aplikasi. Tahap aplikasi lapang yaitu pengaplikasian bionematisida padat organik dengan bahan aktif bakteri endofit
dan rizobakter sebanyak 1 g/pot dan nematoda P. coffeae 50 ekor/pot pada setiap perlakuan. Pengaplikasian bionematisida padat organik dilakukan dengan menaburkannya disekitar perakaran tanaman, begitu pula dengan nematoda disiramkan diarea sekitar perakaran tanaman.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan, masing-masing perlakuan terdapat 5 ulangan, setiap ulangan terdapat 4 subunit. Perlakuan dilakukan selama 16 minggu. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bionematisida padat organik dengan bahan aktif bakteri endofit dan rizobakter berpengaruh signifikan terhadap populasi nematoda Pratylenchus coffeae pada bibit kopi robusta dengan nilai signifikasi (p= 0,031) dengan persentase penekanan populasi nematoda Pratylenchus coffeae sebesar 48-67% dibandingkan perlakuan E yaitu perlakuan kontrol. Perlakuan D (Kombinasi SK 15+BS+KB 1/1+KB 6/3+PD+KB ¼) memberikan penurunan populasi nematoda terbaik yaitu sebesar 67%.
Bionematisida padat organik dengan bahan aktif bakteri endofit dan rizobakteri juga mampu meningkatkan pertumbuhan bibit kopi robusta yaitu berat basah tajuk (p= 0,031), berat basah akar (p=0,023), berat kering tajuk (p=0,008), berat kering akar (p=0,021), luas daun (p= 0,000), tinggi tanaman (p= 0,000), dan jumlah daun (p= 0,001). Sedangkan terhadap rasio berat kering tajuk akar tidak berpengaruh signifikan. Perlakuan A memberikan pengaruh paling baik pada berat basa akar, berat kering akar, dan jumlah daun bibit robusta. Rasio berat kering tajuk akar, dan berat kering tajuk terbesar yaitu yang diberi perlakuan B, dan A. Rerata pertumbuhan bibit robusta paling besar yang diberi perlakuan A, dan B yaitu rerata berat basah tajuk, luas daun, dan tinggi tanaman. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa perlakuan A, dan B memiliki pengaruh yang paling baik terhadap pertumbuhan bibit robusta.
Produk pendidikan berupa leaflet dengan judul “Nematoda parasit tanaman” layak digunakan sebagai sumber informasi bagi masyarakat dengan persentase kelayakan oleh ahli media sebesar 81,81% dan ahli materi sebesar 79,54%.