Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/99213
Title: Resistensi Pegawai Dalam Menjalankan Perubahan Organisasi Pada Pt Kereta Api Indonesia Daerah Operasi Ix Jember
Authors: SASONGKO
WAHYUNI, Sri
BRILIANSYAH, Achmad Faizal
Keywords: Manajemen Sumber Daya Manusia
Perubahan Organisasi
Resistensi Pegawai
Issue Date: 15-Jul-2019
Publisher: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAM ILMU POLITIK
Abstract: Moda transportasi kereta api di Indonesia pada mulanya berdiri pada tanggal 17 Juni 1864 dengan nama Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschaappij (VN NISM). Transportasi ini dipelopori oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai upaya dalam menghemat biaya dan mempercepat produksi. Sejarah mencatat bagaimana pemerintah kolonial Belanda kemudian mengembangkan moda transportasi ini yang ternyata berdampak signifikan dalam proses produksi. Kepemilikan aset perusahaan yang mengelola moda transportasi ini kemudian berpindah ke tangan pemerintah Indonesia selepas pecahnya revolusi 17 Agustus 1945. Genealogi perkembangan organisasi dalam perusahaan kereta api ini dapat dilihat dari data-data yang telah peneliti dapatkan. Perusahaan kereta api mengalami berbagai macam perubahan dalam organisasi. Mulai dari perubahan struktur organisasi, pelayanan yang diberikan, peningkatan sarana dan prasarana, hingga perubahan bentuk organisasi. Ada sekitar empat kali perubahan bentuk perusahaan yang tercatat mulai dari tahun 1950 hingga tahun 1998. Upaya perusahaan dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas organisasi juga terwujud dalam penyelenggaraan administrasi. Peluncuran logo baru, penciptaan budaya organisasi, perubahan struktur organisasi, jenjang karir pekerja, peningkatan sarana dan prasarana dan lain sebagainya merupakan langkah kongkrit perusahaan dalam menghadapi berbagai macam tantangan yang ada. Beberapa langkah visioner tersebut pada akhirnya berimplikasi pada peningkatan pendapatan dan nilai aset perusahaan. Moda transportasi ini juga mendapatkan kepercayaan tinggi dari publik sebagai moda transportasi yang dinilai efektif dan efisien. viii Perubahan-perubahan yang terjadi diatas tentunya juga memiliki beberapa permasalahan. Permasalahan yang kemudian dijadikan sebagai studi kasus dalam penelitian ini adalah terkait resistensi pegawai dalam menanggapi perubahan organisasi. Permasalahan ekonomi dan hak normatif pegawai merupakan beberapa permasalahan yang sering muncul dalam perubahan organisasi ini. Penelelusuran lebih jauh lagi menegenai dampak dari perubahan organisasi, ditemukan bahwa beberapa pegawai tidak mampu mengikuti perubahan yang ada. Hal ini didapat setelah perusahaan melakukan assessment terhadap pegawai. Langkah selanjutnya perusahaan kemudian akan mempertimbangkan intervensi faktor lain seperti pengadaan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai. Penawaran pensiun dini juga dilakukan oleh perusahaan dalam mengatasi masalah tersebut. Perusahaan Kereta Api Indonesia (PT. KAI) DAOP 9 Jember dalam mengatasi persoalan resistensi pegawai memiliki alur tersendiri. Pada mulanya, perusahaan akan menelaah potensi SDM, peluang, dan juga menakar kebutuhan dari proses perubahan yang terjadi. Langkah ini dijalankan sebagai tugas khusus dari unit assessment yang ada di PT KAI DAOP 9. Proses assessment ini kemudian akan menghasilkan nama-nama pegawai yang membutuhkan „perlakuan khusus‟ yang kemudian akan diserahkan kepada pihak manajerial SDM. Pihak manajerial SDM kemudian akan merancang sebuah design penyelesaian yang mungkin untuk dilaksanakan. Langkah terakhir dalam penyelesaian persoalan resistensi pegawai ini adalah pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan setelah melalui berbagai macam pertimbangan. Selain itu, langkah perusahaan dalam upayanya meredam konflik yang berpotensi muncul terlihat dari pertemuan rutin dengan Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) yang diadakan sebulan sekali. Langkah ini dilakukan dalam rangka menjaring permasalahan yang mungkin luput dari proses assessment yang dilakukan oleh perusahaan. Pertimbangan yang matang dan telaah mendalam pada proses pengambilan keputusan merupakan sebuah keharusan. Selain itu, memposisikan pegawai sebagai sumber daya yang berharga dan perlu dijaga harus dijadikan sebagai pemahaman bersama, agar tumbuh situasi dan kondisi organisasi yang harmonis.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99213
Appears in Collections:UT-Faculty of Social and Political Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Achmad Faizal Briliansyah-120910202075.pdf2.2 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools