Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/97551
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | MOELYANINGRUM, Anita Dewi | - |
dc.contributor.advisor | NINGRUM, Prehatin Trirahayu | - |
dc.contributor.author | PRAJNAWITA, Disny | - |
dc.date.accessioned | 2020-04-01T02:19:36Z | - |
dc.date.available | 2020-04-01T02:19:36Z | - |
dc.date.issued | 2020 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97551 | - |
dc.description.abstract | Pertumbuhan penduduk, kegiatan ekonomi, serta industrialisasi yang kian meningkat di perkotaan secara tidak langsung akan mempengaruhi kuantitas dan karakteristik limbah padat. Sejalan dengan teori HL. Blum yang menyatakan bahwa faktor lingkungn ialah salah satu komponen yang berperan dalam proses terjadinya suatu penyakit. Lalat merupakan ordo Diptera yang mampu membawa agen patogen melalui permukaan tubuh, sehingga mampu menyebabkan beberapa gangguan penyakit. Berdasarkan hasil observasi pada bulan November tahun 2018 bahwa TPA Pakusari dan TPA Ambulu merupakan TPA yang memiliki jarak paling dekat dengan pemukiman penduduk yaitu berjarak + 50 meter serta memiliki masalah keberadaan lalat dikarenakan letak TPA yang berdekatan dengan peternakan ayam. Berdasarkan hasil wawancara warga sekitar TPA bulan April tahun 2019 diketahui beberapa warga mengeluhkan kehadiran lalat yaitu menganggu kegiatan sehari-hari serta timbul gangguan kesehatan. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup tahun 2017, TPA Pakusari melayan 10 kecamatan dengan timbulan sampah mencapai + 150 ton/hari dan komposisi sampah meliputi 81,9% sampah organik, 13,6% sampah non organik dan 1,5% sampah B3, sedangkan TPA Ambulu melayani 5 kecamatan dengan timbulan sampah mencapai + 40 m ix 3 /hari meliputi sampah anorganik (78,6%) dan sampah organik (20,4%). Penelitian ini termasuk kedalam penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbedaan tingkat kepadatan lalat di TPA Pakusari dan TPA Ambulu. Jenis sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu pada kavling aktif TPA di tahun 2019 dan masyarakat yang bermukim di RT paling dekat dengan TPA. Variabel bebas penelitian ini adalah TPA Pakusari dan TPA Ambulu yang meliputi sarana dan prasarana, timbulan sampah, jenis sampah, jumlah petugas serta keberadaan peternakan ayam, sedangkan variabel terikat penelitian ini adalah kepadatan lalat. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, pengukuran dan dokumentasi. Analisis penelitian dilakukan menggunakan uji normalitas dengan Kalmogorov-Smirnov, yang kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui perbedaan tingkat kepadatan lalat menggunkan uji parametrik independent sampel T-test dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Didapatkan kesimpulan bahwa rusaknya alat berat membuat tertundanya kegiatan pengelolaan sampah di kedua TPA, sehingga pengelolaan sampah di TPA Pakusari sementara beralih menjadi open dumping mulai dari bulan Maret hingga November 2019. Terdapat perbedaan kepadatan lalat antara TPA Pakusari dan TPA Ambulu (p = 0,000). Kepadatan lalat di TPA Pakusari mencapai 37,8 ekor/ 30 detik, sedangakan di TPA Ambulu mencapai 24,9 ekor/30 detik. Kepadatan lalat berkategori sangat tinggi/padat atau > 21 ekor/ 30 detik. Hasil identifikasi lalat yang ditangkap menunjukkan bahwa lalat yang paling banyak ditangkap adalah jenis lalat rumah (Musca domestica) serta keluhan gangguan keberadaan lalat yang dirasakan masyarakat yaitu mengganggu aktivitas seharihari seperti lalat hinggap di makanan dan minuman, hinggap di meja makan dan tumbuhan. Keluhan kesehatan yang diderita paling banyak adalah diare. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah memperbaiki sistem pengelolaan sampah dari open dumping menjadi pengelolaan yang lebih saniter yaitu controlled landfill. Melakukan monitoring dan perawatan secara berkala pada setiap sarana dan prasarana yang digunakan dalam pengelolaan sampah. Melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada petugas TPA terkait pengukuran kepadatan lalat dan identifikasi lalat. Melakukan pengendalian secara kombinasi baik pengendalian fisik (penimbunan sampah, monitoring pembersihan kandang), pengendalian biologi (predator alami lalat) dan pengendalian kimia. Perlu penelitian selanjutnya mengenai identifikasi patogen pada tubuh lalat di sekitar TPA yang menyebabkan penyakit secara mekanis. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 152110101132; | - |
dc.subject | Lalat | en_US |
dc.subject | Pembuangan Akhir Sampah | en_US |
dc.subject | TPAS | en_US |
dc.title | Analisis Tingkat Kepadatan Lalat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Kabupaten Jember, Indonesia (Studi Pada TPAS Pakusari dan Ambulu) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Public Health |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
DISNY PRAJNAWITA - 152110101132_.pdf | 4.18 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools