Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/97355
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorFirdaus, Jauhar-
dc.date.accessioned2020-03-16T05:27:36Z-
dc.date.available2020-03-16T05:27:36Z-
dc.date.issued2020-02-01-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97355-
dc.description.abstractKabupaten Jember merupakan salah satu kawasan agroindustri di Indonesia dengan beragam aktiitas yang dapat menghasilkan bising diantaranya adalah industri penggilingan. Paparan bising yang terlalu kuat atau terlalu lama akan merusak saraf pendengaran. Jenis bahan yang digiling menentukan besarnya bising yang dihasilkan sehingga potensi kerusakan saraf pendengaran juga berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh industri penggilingan serta menganalisis potensi kerusakan saraf pendengaran pada pekerja penggilingan di kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah analitik observational dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengukur bising di beberapa lokasi penggilingan di kabupaten Jember yang ditentukan secara acak. Jenis penggilingan yang teliti adalah penggilingan daging, kopi, beras, ketan dan kelapa. Selain diukur tingkat kebisingan juga dilakukan wawancara singkat pada pekerja penggilingan terkait berapa lama waktu bekerja di tempat penggilingan tersebut setiap harinya. Hasil pengukuran kemudian dianalisis secara deskriptif dan dibandingan dengan standar yang ditetapkan pemerintah dan Occupational Safety and Health Administration (OSHA). Pada penelitian ini didapatkan bahwa penggilingan bahan baku daging menghasilkan rata-rata tingkat kebisingan sebesar 88.5 db, kopi sebesar 88.5 db, beras sebesar 88.9 db, ketan sebesar 87.3 db dan kelapa sebesar 80.7 db. Lama paparan terhadap bising pada pekerja penggilingan daging, kopi, beras dan ketan berkisar antara 9-12 jam sehari. Sedangkan lama paparan bising pada pekerja penggilingan kelapa berkisar antara 6-9 jam. Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa penggilingan daging, kopi, beras dan ketan berpotensi menimbulkan gangguan pendengaran bagi para pekerja.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherJournal of Agromedicine and Medical Sciences, Vol. 6 No. 1 (2020)en_US
dc.subjectagroindustrien_US
dc.subjectbisingen_US
dc.subjectgangguan pendengaranen_US
dc.subjectpenggilinganen_US
dc.titlePotensi Kerusakan Saraf Pendengaran pada Pekerja Industri Penggilingan di Kabupaten Jember (The Potension of Aditory Nerve Damage on Milling Industry Workers in Jember Regency)en_US
dc.typeArticleen_US
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI2010101#Pendidikan Dokter-
dc.identifier.nidnNIDN0025018301-
Appears in Collections:LSP-Jurnal Ilmiah Dosen

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F. K_Jurnal_Jauhar Firdaus_Potensi Kerusakan Saraf Pendengaran pada Pekerja.pdf1.06 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.