Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/97029
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorCahyono, Bowo Eko-
dc.contributor.authorFebriawan, Ervin Budi-
dc.contributor.authorNugroho, Agung Tjahjo-
dc.date.accessioned2020-01-16T08:09:36Z-
dc.date.available2020-01-16T08:09:36Z-
dc.date.issued2019-08-01-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97029-
dc.description.abstractPenginderaan jauh merupakan pengkajian atas informasi mengenai daratan dan permukaan air bumi dengan menggunakan citra yang diperoleh dari sudut pandang atas (overhead perspective), menggunakan radiasi elektromagnetik dalam satu beberapa bagian dari spektrum elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi. Teknologi ini digunakan untuk menganalisis tutupan lahan melalui analisis citra hasil perekaman satelit penginderaan jauh Landsat di Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia (0°40′16″ LU dan 100°47′21″ BT) yang diduga mengalami perubahan karena adanya aktivitas pertambangan batu bara. Metode klasifikasi tutupan lahan yang digunakan adalah metode klasifikasi tidak terbimbing pada band RGB (Red, Green, and Blue). Hasil penelitian mengindikasikan adanya perubahan lahan berupa perubahan luas hutan pada periode tahun 2000 – 2006, 2006 – 2011, dan 2011 - 2016 masing-masing sebesar 1,19 km . Nilai matrik konfusi menunjukkan overall accuracy tertinggi terdapat pada tahun 2000 sebesar 100% dan terendah pada tahun 2016 sebesar 92,5%. Akurasi yang beragam ini terjadi karena ada pengaruh dari tingkat cloud cover citra yang digunakan. Cloud cover pada tahun 2000 sebesar 9,0% dan cloud cover pada tahun 2016 sebesar 14,3%. Semakin tinggi cloud cover data yang digunakan maka akan semakin rendah overall accurary yang didapat dan semakin rendah cloud cover data yang digunakan maka akan semakin tinggi overall accurary yang didapat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa aktifitas pembukaan lahan hutan menjadi tambang, pemukiman, dan danau/air pada periode tahun 2000 – 2011 berpengaruh negatif pada kualitas dari kehijauan hutan. Sebaliknya, dengan berkurangnya aktifitas pembukaan lahan menjadi pemukiman, tambang, dan danau/air akan berdampak positif pada kualitas hutan.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherTEKNOTAN, Vol. 13, No. 1, Agustus 2019en_US
dc.subjectbanden_US
dc.subjectklasifikasi tidak terbimbingen_US
dc.subjectoverall accuraryen_US
dc.subjectpembukaan lahanen_US
dc.subjectpengindraan jauhen_US
dc.titleAnalisis Tutupan Lahan Menggunakan Metode Klasifikasi Tidak Terbimbing Citra Landsat di Sawahlunto, Sumatera Barat (Land Cover Analysis using Unsupervised Classification Method of Landsat Imagery in Sawahlunto, West Sumatera)en_US
dc.typeArticleen_US
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI1810201#Fisika-
dc.identifier.nidnNIDN0010027202-
dc.identifier.nidnNIDN0019126803-
Appears in Collections:LSP-Jurnal Ilmiah Dosen

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F. MIPA_Jurnal_Bowo Eko C_Analisis Tutupan Lahan Menggunakan Metode Klasifikasi.pdf1.87 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.