Analisis Operasional Mesin Pompa Air Untuk Mencukupi Kebutuhan Air Tanaman Jagung Saat Musim Kemarau Di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Peningkatan produksi pertanian memerlukan upaya pemenuhan kebutuhan air tanaman. Namun, faktanya dalam memenuhi kebutuhan air tanaman tidak selalu didukung ketersediaan air yang memadai terlebih saat musim kemarau. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memanfaatkan mesin pompa air untuk memperoleh sumber air dari dalam tanah, sehingga kebutuhan air tanaman dapat terpenuhi. Optimalisasi penggunaan mesin pompa air dapat dilakukan dengan menganalisis kebutuhan dan biaya operasional penggunaan mesin pompa air. Metode ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan kelayakan usaha persewaan mesin pompa air di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan air tanaman jagung apakah dapat tercapai dengan penggunaan mesin pompa air, menentukan ketersediaan mesin pompa air apakah sudah sesuai dengan kebutuhan mesin pompa air, dan menentukan kelayakan finansial mengenai usaha persewaan mesin pompa air di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. Metode yang digunakan yaitu survei, wawancara kepada pemilik dan operator mesin pompa air, dan melakukan pengujian mesin pompa air secara langsung di lapang. Berdasarkan hasil penelitian, Kecamatan Ambulu memiliki lahan tanaman jagung seluas 2.218 hektar dan memiliki mesin pompa air sebanyak 232 unit. Jumlah mesin pompa air yang tersedia di Kecamatan Ambulu sudah melebihi dari kebutuhan mesin pompa air yaitu sebanyak 197 unit. Kebutuhan air tanaman jagung di Kecamatan Ambulu selama satu kali tanam saat musim kemarau sebesar 4.625.433 l/musim tanam.ha, sedangkan jumlah air yang dikeluarkan mesin pompa air sebesar 4.695.552 l/musim tanam.ha sehingga pemenuhan kebutuhan air tanaman jagung dapat terpenuhi. Persewaan mesin pompa air di Kecamatan Ambulu layak secara finansial karena memiliki nilai NPV bernilai positif atau lebih dari nol, memiliki nilai IRR diatas suku bunga yang berlaku, dan memiliki nilai B/C rasio lebih dari atau sama dengan 1.