Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/96081
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMarhaenanto, Bambang-
dc.contributor.advisorAskin-
dc.contributor.authorKarimullah, Ahmad-
dc.date.accessioned2019-11-26T06:29:41Z-
dc.date.available2019-11-26T06:29:41Z-
dc.identifier.nim131710201072-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96081-
dc.description.abstractBawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan petani. Sayuran ini termasuk dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat tradisional. Namun, salah satu masalah yang dihadapi adalah bertambahnya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang habitat hidupnya sangat dinamis dan sering terjadi peledakan OPT. Pengendalian OPT dapat memanfaatkan cahaya yang diterapkan pada lampu perangkap serangga. Daya penekanan terhadap tingkat kerusakan mencapai 74-81%. Pemasangan oleh petani bersumber dari Pembangkit Listrik Negara (PLN) sehingga tidak dapat menjangkau jarak yang jauh dari sumber listrik serta memiliki tegangan listrik tinggi. Serta belum adanya informasi mengenai warna lampu yang efektif dalam merangkap OPT bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang lampu perangkap serangga dengan sumber tenaga baterai yang dapat diaplikasikan pada lahan yang jauh dari sumber listrik serta menerapkan sistem kontrol otomatis pada alat untuk memudahkan petani dalam mengatur hidup dan mati lampu dan juga mengumpulkan informasi mengenai warna lampu yang efektif dalam merangkap OPT bawang merah. Sumber tenaga menggunakan baterai Valve Regulated Lead Acid (VRLA) 3,5A 12V, lampu yang dipilih DC 5W 12V yang direncanakan hidup selama 12 jam dan dibuat dalam 4 warna yaitu, putih, merah, kuning dan hijau, tiap warna terdiri dari 2 buah lampu. Media perangkap OPT yang digunakan adalah Yellow Trap dan pengambilan data dilakukan mulai lampu hidup dan mati otomatis sekitar jam 17.20 hingga 05.20 WIB dengan 3 kali pengulangan. Analisis data menggunakan analisis deksriptif kemudian OPT yang terperangkap diidentifikasi hingga tingkat famili. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lampu perangkap bersumber tenaga baterai dapat hidup lebih lama dari yang diharapkan yaitu selama 14 jam. Konsumsi energi alat yang terpakai sebesar 2,67 W yang digunakan untuk menghidupkan sistem kontrol dan lampu. Lampu perangkap berhasil mendapatkan serangga yang terdiri dari 11 Famili yaitu Cicadellidae, Staphylinidae, Tephritidae, Acrididae, Noctuidae, Formicidae, Culicidae, Chrysomelidae, Alydidae, Reduvidae, Braconidae dengan jumlah keseluruhan serangga terperangkap berjumlah 585 ekor. Warna lampu yang paling efektif dalam merangkap serangga adalah warna putih (menangkap 289 serangga), kemudian diikuti warna kuning (123 serangga), warna hijau (99 serangga) dan warna merah (74 serangga).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectLampu Perangkap Seranggaen_US
dc.subjectBawang Merahen_US
dc.subjectAllium Cepa L.en_US
dc.subjectJenis Lampuen_US
dc.subjectWarna Lampuen_US
dc.titleModifikasi Lampu Perangkap Serangga dengan Jenis dan Warna Lampu pada Budidaya Bawang Merah (Allium Cepa L.)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Agricultural Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Ahmad Karimullah - 131710201072.pdf2.53 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools