Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/95585
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKURROHMAN, Taufik-
dc.contributor.advisorHISAMMUDIN, Nur-
dc.contributor.authorSYALI M, Fitroh Tunni-
dc.date.accessioned2019-11-26T02:16:37Z-
dc.date.available2019-11-26T02:16:37Z-
dc.identifier.nimNIM140810301165-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/95585-
dc.description.abstractDewasa ini, semakin banyak pilihan masyarakat dalam mendapatkan dana untuk memenuhi kebutuhan atau untuk membangun sebuah usaha. Salah satu cara masyarakat untuk mendapatkan dana adalah dengan menggunakan jasa lembaga keuangan (Priliana dan Hisamuddin, 2015). Salah satu lembaga keuangan yang mampu menjangkau kebutuhan masyarakat dan pengusaha menengah ke bawah adalah BMT UGT Sidogiri. Salah satu kegiatan bank syariah atau lembaga keuangan mikro syariah BMT adalah menyalurkan pembiayaan berdasarkan Arrahn atau gadai (Wartoyo dan Viansyah, 2016). Penerbitan Fatwa Dewan Syariah Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) No.26/DSN/MUI/III/2002 menambah produk dari rahn yaitu gadai emas. Alasan penetapan gadai emas syariah sebagai permasalahan yang akan diteliti adalah belum adanya PSAK yang secara resmi mengatur tentang gadai emas syariah. Peraturan akuntansi yang mengatur tentang gadai emas syariah masih terpecahpecah, sehingga memungkinkan terjadinya kecurangan dalam perlakuan akuntansinya. Lembaga keuangan syariah yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah BMT UGT Sidogiri Cabang Botolinggo Kabupaten Bondowoso. Peneliti menetapakan BMT UGT Sidogiri Cabang Botolinggo Kabupaten Bondowoso sebagai objek penelitian dikarenakan BMT tersebut yang pertama kali berdiri sekaligus menjadi yang terbesar di Bondowoso. Namun, berdasarkan keterangan staf BMT UGT Sidogiri Cabang Botolinggo, produk pembiayaan Gadai Emas Syariah. kurang diminati di mana dari total 6500 nasabah, nasabah yang melakukan transaksi gadai emas syariah hanya 0,16%. Untuk mengetahui alasan kurang diminatinya produk pembiayaan gadai emas syariah di BMT Syariah Cabang Botolinggo tersebut, peneliti ingin mencari tahu kesesuaian praktik gadai emas syariah dengan peraturan yang berlaku. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif deskriptif. Alasan penggunaan jenis penelitian kualitatif adalah untuk mendapatkan data yang mendalam atau mendapatkan data yang mengandung makna. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari wawancara dan data sekunder yang terkait dengan dokumen pembiayaan gadai emas syariah. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data model Miles dan Huberman. Menurut Sugiyono (2014:404) aktivitas analisis data menurut model ini dilakukan secara interaktif melalui data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing (penarikan kesimpulan). Metode yang digunakan dalam pengujian keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi. Sumber.Untuk mengetahui kesesuaian pelaksaaan gadai emas syariah (GES) yang dilaksanakan di BMT UGT Sidogiri Cabang Botolinggo, peneliti akan membandingkan antara praktik yang berlangsung dengan peraturan yang terkait. Selain membandingkan dengan berbagai peraturan tersebut, peneliti juga akan membandingkan SOP yang dibuat oleh BMT Sidogiri pusat dengan praktik pembiayaan gadai emas syariah di BMT UGT Sidogiri Cabang Botolinggo. Perlakuan akuntansi atas produk pembiayaan gadai emas syariah di BMT UGT Sidogiri Cabang Botolinggo telah menerapkan perlakuan akuntansi seperti pengakuan, pengukuran, penyajian, untuk empat unit analisis utama yaitu transaksi gadai, angsuran, ongkos penyimpanan, dan penjualan atau pelelangan barang jaminan. Dalam hal pengungkapan, BMT UGT Sidogiri Cabang Botolinggo hanya mengungkapkan produk pembiayaan gadai emas secara umum di dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Berdasarkan perbandingan yang telah dilakukan, dari total 16 unit analisis, 4 diantaranya belum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Unit analisis yang belum sesuai dengan peraturan tersebut antara lain; pengukuran ongkos penyimpanan, penyajian ongkos penyimpanan, Financing To Value (FTV), dan jumlah pembiayaan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries140810301165;-
dc.subjectDewasaen_US
dc.subjectmasyarakaten_US
dc.subjectMembangun sebuah usahaen_US
dc.subjectJasa lembaga keuanganen_US
dc.subjectKebutuhanen_US
dc.subjectMenengah ke bawahen_US
dc.subjectFatwa Dewan Syariah Syariah Nasionalen_US
dc.subjectMajelis Ulama Indonesia (MUI)en_US
dc.subjectLembaga keuangan syariahen_US
dc.titleKesesuaian Praktik Gadai Emas Syariah Pada Baitul Maal Wattamwil (Bmt) Ugt Sidogiri Cabang Botolinggo Kabupaten Bondowoso Dengan Peraturan Yang Berlakuen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Economic and Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Fitroh Tunni Syail M NIM. 140810301165.pdf4.05 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools