Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/95401
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAGUSTINI, Aisa Tri-
dc.contributor.advisorPURNAMAWATI, Indah-
dc.contributor.authorRASYID, Gibrannudin Effendi Al-
dc.date.accessioned2019-11-25T08:16:13Z-
dc.date.available2019-11-25T08:16:13Z-
dc.identifier.nimNIM140810301157-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/95401-
dc.description.abstractSebuah perusahaan diciptakan dengan visi dan misi yang baik yaitu menuju satu tujuan tertentu. Tujuan itu adalah kejayaan dan kekayaan yang mensejahterakan pemilik perusahaan dan semua yang ikut membantu perusahaan. Perusahaan di dalamnya memiliki banyak unsur yang saling terlibat diantaranya stakeholder, direktur perusahaan dan manajer. Eksistensi bisnis perusahaan didukung oleh para stakeholder, oleh karena itu perusahaan harus melakukan pengungkapan sosial sebagai salah satu tanggung jawab kepada para stakeholder. Untuk mengawasi pertanggung jawaban perusahaan maka dibentuklah skema good corporate governance menurut Cahyani Nuswandari (2009) Good Corporate Governance (GCG) adalah seperangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah bagi stakeholder. GCG memacu terbentuknya pola manajemen yang profesional, transparan, bersih dan berkelanjutan. Semakin bagus GCG yang semakin perusahaan dipercaya oleh para stakeholder. Peningkatan kepercayaan juga membawa perkembangan kinerja perusahaan yang positif termasuk bertambahnya pendapatan perusahaan. Perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik akan mendorong laba menjadi tinggi, maka dari itu beban pajak juga akan bertambah. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang – undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Prof. Dr. Soemitro, SH dalam Resmi, 2017) Pemerintah melaui Direktorat Jenderal Pajak mengharapkan semua wajib pajak untuk mematuhi peraturan perpajakan di Indonesia termasuk untuk membayar pajak sesuai dan tepat waktu. Ketidakpatuhan wajib pajak dapat menimbulkan terganggunya keuangan Negara. Salah satu cara ketidakpatuhan tersebut dilakukan dengan cara tax avoidance. Perusahaan tidak ingin bahwa laba yang didapatkan dipotong pajak yang begitu besar, berhubungan dengan motivasi perusahaan yang tentunya ingin mendapatkan laba yang sebesar – besarnya. Menurut Sartori (2010) apabila suatu perusahaan memiliki suatu mekanisme corporate governance yang terstruktur dengan baik maka akan berbanding lurus dengan kepatuhan perusahaan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penerapan good corporate governance dan kinerja keuangan perusahaan terhadap tax avoidance. Penelitian dilakukan dengan 15 perusahaan selama periode 2014-2016. Metode analisis yang digunakan yaitu Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression Analysis) dan analisis deskriptif statistik untuk memberikan penjelasan dalam penelitian lanjutan dan memberikan hasil yang lebih baik terhadap analisis regresi. Sebelum dilakukan analisis regresi linier berganda, dilakukan uji asumsi klasik untuk melihat apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini sudah memenuhi standar Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Penelitian dimulai dengan mentabulasi data-data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan dan laporan tahunan perusahaan. Setelah itu, mencari nilai book tax gap dan total akrual untuk di regresikan sehingga didapatkan nilai residu untuk dijadikan proksi penilaian tax avoidance. Kemudian mencari nilai IPCG dengan melakukan penilaian perusahaan berdasarkan laporan tahunan perusahaan, yang terakhir mencari nilai return on assets dari setiap perusahaan. Model dalam penelitian terbebas dari masalah asumsi klasik atau bisa dakatakan model memenuhi standar Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis 1 dan 2 dalam penelitian ditolak. Hal tersebut berarti good corporate governance tidak mampu mengurangi tindakan tax avoidance pada perusahaan. Kemudian semakin tinggi return on assets perusahaan cenderung untuk tidak melakukan kegiatan tax avoidance karena menjadi sorotan pemerintah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries140810301157;-
dc.subjectGOOD CORPORATE GOVERNANCEen_US
dc.subjectTAX AVOIDANCEen_US
dc.titlePENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Economic and Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Gibrannudin Effendi Al Rasyid - 140810301157_.pdf1.59 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools