Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/94875
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNurhayati-
dc.contributor.advisorPrasetiyaningtya, Susanti-
dc.contributor.authorDamayanti, Nindya Ayu-
dc.date.accessioned2019-11-25T01:42:03Z-
dc.date.available2019-11-25T01:42:03Z-
dc.identifier.nimNIM. 130810201236-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/94875-
dc.description.abstractBursa Efek Indonesia melakukan delisting terhadap banyak perusahaan di lima tahun terakhir, yaitu tahun 2011 hingga 2015. Perusahaan yang mengalami delisting pada tahun 2011-2015 tercatat sebanyak 20 perusahaan. Perusahaan mengalami delisting salah satunya disebabkan karena perusahaan tersebut mengalami kesulitan keuangan (financial distress). Kondisi kesulitan keuangan yang tidak segera diatasi bisa menyebabkan hal buruk bagi perusahaan, yaitu mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan suatu perusahaan mampu di prediksi sebelumnya dengan menggunakan berbagai metode analisis. Salah satu analisis yang bisa dilakukan adalah analisis laporan keuangan dimana meliputi perhitungan dan interpretasi rasio keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penggunaan model prediksi kebangkrutan Altman Z-Score dan Zmijewski pada perusahaan delisting di BEI periode 2011 – 2015. Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan objek penelitian adalah perusahaaan yang di delisting dari BEI pada tahun 2011-2015. Terdapat 20 perusahaan yang di delisting pada tahun 2011 hingga 2015, berdasarkan data yang diperoleh dari website BEI yaitu www.idx.co.id. Penentuan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Terdapat 7 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Altman Z-Score memiliki persentase tingkat akurasi sebesar 57% jika di hitung berdasarkan data laporan keuangan perusahaan tiga tahun sebelum perusahaan di delisting. Periode dua tahun sebelum perusahaan di delisting, model Altman Z-Score memiliki persentase tingkat akurasi sebesar 100% dan pada periode satu tahun sebelum perusahaan di delisting, model Altman Z-Score memiliki tingkat akurasi sebesar 86%. Model Zmijewski memiliki persentase tingkat akurasi sebesar 71% jika di hitung berdasarkan data laporan keuangan perusahaan tiga tahun sebelum perusahaan di delisting. Pada periode satu dan dua tahun sebelum perusahaan di delisting, model Zmijewski hanya memiliki persentase tingkat akurasi sebesar 28,5%. Jadi, model prediksi kebangkrutan Altman Z-Score lebih tepat digunakan sebagai model prediksi kebangkrutan untuk perusahaan delisting karena memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan model Zmijewski.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKEBANGKRUTAN ALTMAN Z-SCOREen_US
dc.titleANALISIS PERBANDINGAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN ALTMAN Z-SCORE DAN ZMIJEWSKI DI BEI PERIODE 2011 - 2015en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Economic and Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Nindya Ayu Damayanti 130810201236.pdf sdh.pdf1.6 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools