Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/94554
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorGUMANTI, Tatang Ary-
dc.contributor.advisorUTAMI, Elok Sri-
dc.contributor.authorILLIYYIN, Nurul-
dc.date.accessioned2019-11-21T08:16:02Z-
dc.date.available2019-11-21T08:16:02Z-
dc.identifier.nimNIM140810201041-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/94554-
dc.description.abstractInitial public offering (IPO) atau sering dikenal go public adalah keadaan pertama kali perusahaan menawarkan saham di pasar modal dengan tujuan memperluas usaha, memperoleh tambahan dana, dan meningkatkan citra perusahaan. Hal tersebut mendorong banyak perusahaan melakukan IPO, sehingga muncul fenomena intellectual capital (IC). Fenomena IC mulai berkembang sejak PSAK No. 19 tentang aset tak berwujud. Perusahaan IPO dapat mengungkapkan keunggulannya melalui intellectual capital disclosure (ICD). Intellectual capital disclosure (ICD) merupakan pengungkapan sejumlah informasi tentang modal intelektual yang disajikan dalam prospektus ketika perusahaan melakukan IPO. Berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pelaporan prospektus tersebut wajib dilakukan perusahaan yang akan IPO. Pada saat IPO, informasi yang tersedia terbatas, sehingga menimbulkan asimetri informasi antara perusahaan dan investor dan membuat investor kesulitan dalam menilai perusahaan. Hal tersebut seringkali menyebabkan fenomena underpricing yang terjadi ketika harga saham yang ditawarkan pada saat IPO secara rata-rata lebih rendah dibandingkan harga di pasar sekunder. Keterkaitan ICD dengan tingkat underpricing akan dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam melakukan ICD dan dasar perhitungan investor dalam berinvestasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intellectual capital disclosure index, underwriter, financial leverage, return on assets, dan ukuran perusahaan terhadapa tingkat underpricing saham perusahaan yang melakukan IPO di BEI tahun 2013-2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Penelitian ini dilakukan pada semua perusahaan yang IPO di Bursa Efek Indonesia. Anggota sampel penelitian 79 perusahaan yang dipilih dengan menggunakan Teknik purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intellectual capital disclosure index, underwriter, dan ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat underpricing. Financial leverage secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat underpricing. Return on assets berpengaruh negatif dan tidak signifkan terhadap tingkat undepricing.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries140810201041;-
dc.subjectIntellectual Capital Disclosureen_US
dc.subjectInitial Public Offeringen_US
dc.titleKeterkaitan Intellectual Capital Disclosure Dengan Tingkat Underpricing Pada Initial Public Offeringen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Economic and Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Nurul Illiyyin-140810201041.pdf1.2 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools