Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/90570
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMUTTAQIN, Aris Zainul-
dc.contributor.advisorSETYAWAN, Digdo Listyadi-
dc.contributor.authorROSAFIRA, Jihan Zeinyuta-
dc.date.accessioned2019-04-22T07:20:04Z-
dc.date.available2019-04-22T07:20:04Z-
dc.date.issued2019-04-22-
dc.identifier.nim171910101115-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90570-
dc.description.abstractKetergantungan Indonesia terhadap minyak bumi dan batubara yang masih sangat besar sehingga patut mendapat perhatian. Sumberdaya energi fosil yang terbatas menjadikan peralihan ke energi baru dan terbarukan suatu keharusan, bukan hanya sekedar pilihan. Biodiesel adalah olahan minyak nabati dari proses trasesterifikasi yang mengasilkan metil atau etil ester. Proses ini juga yang menurunkan nilai viskositas minyak nabati konvensiaonal. metil ester atau etil ester inilah yang disebut dengan biodiesel. Semakin banyaknya kadar biodiesel yang ditambahkan maka semakin menurunkan kualitas bahan bakar itu sendiri. Penelitian ini menjadi penting karena akan meneliti biodiesel dari minyak biji kemiri dengan variasi prosentase biodiesel 0%, 20%, 30%, 40% dan 100%, dengan metode pengujian pembakaran difusi untuk mengetahui karakteristik nyala api seperti temperatur api, warna api dan tinggi api biodiesel menggunakan mini glass tube burner dengan variasi komposisi biosolar dan variasi debit 2 ml/jam, 4 ml/jam, 6 ml/jam. Dengan metode dan variasi komposisi biodiesel ini digunakan untuk mengetahui kondisi optimum pembakaran. Dari hasil penelitian dipapatkan peningkatan warna merah dan tinggi api disetiap penambahan debit, dengan bertambahnya debit akan menyebabkan reaksi yang lebih cepat yang megakibatkan bahan bakar tidak terbakar sempurna. Pada peningkatan tinggi api akan mempengaruhi titik tinjau temperatur dimana pada titik 1 terjadi penurunan berturut – turut seiring penambahan debit karena bahan bakar semakin terangkat pada reaksi ini, pada titik 2 memikili rata – rata temperatur tertinggi dikarenakan titik ini terjadi karena bahan bakar telah dipanaskan dan mengalami pembakaran yang lebih baik, sedangkan pada titik 3 terjadi penurunan temperatur diakrenakan bahan bakar telah habis terbakar sebelum mencapai titik ini.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectTeknik mesinen_US
dc.subjectBiodieselen_US
dc.subjectKarakteristik nyala apien_US
dc.subjectApi difusien_US
dc.subjectBiodiesel minyak kemirien_US
dc.titleKarakteristik Api Difusi Biodiesel Minyak Biji Kemiri (Aleurites Moluccana)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Jihan Zeinyuta Rosafira-171910101115.pdf6.62 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools