Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/90122
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorANDRIANTO, Anang
dc.contributor.advisorRETNANI, Diah Ayu
dc.contributor.authorPAMUNGKAS, Ridlo
dc.date.accessioned2019-04-08T08:48:15Z
dc.date.available2019-04-08T08:48:15Z
dc.date.issued2019-04-08
dc.identifier.nim132410101063
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90122
dc.description.abstractSoftware Development Life Cycle (SDLC) adalah kumpulan dari berbagai langkah yang diikuti secara sistematis dalam pengembangan, perancangan dan pemeliharaan proyek perangkat lunak dan memastikan bahwa semua kebutuhan pengguna terpenuhi dengan sedikit jumlah konsumsi sumber daya. Extreme Programming adalah suatu bentuk pembangunan perangkat lunak yang berbasis nilai kemudahan, komunikasi, umpan balik, dan keberanian. Extreme Programming digunakan dalam pengembangan sistem berskala kecil yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan. Model pengembangan ini memakai desain yang sedikit dan menekankan dalam testing program atau aplikasi (Dzhurov, Krasteva, & Ilieva, 2009). Practices XP dapat diterapkan untuk menangani situasi proses pengembangan perangkat lunak dengan pemrogram tunggal, yang kemudian dinamakan dengan metodologi Personal Extreme Programming (PXP). Penerapan PXP dapat mengatasi masalah dalam pengembangan sistem skala kecil yang membutuhkan kecepatan dalam pembuatan, memperkecil resiko dan biaya sistem, contohnya dalam pengembangan Sistem Informasi Geografis. Penerapan metode mengikuti alur sdlc membuat pengembangan sistem menjadi tertata dan lebih efisien. Hasil perbandingan 12 core practice menunjukkan bahwa pada penelitian ini 2 core masih belum terpenuhi, sehingga belum maksimal. Proses penambahan dan pengurangan fitur tidak banyak dilakukan yang menyebabkan Continous Integration tidak terpenuhi dan Customer tidak selalu berkomunikasi dengan programmer yang menyebabkan On-site Customer tidak terpenuhi. Terpenuhinya 10 dari 12 core practice dari PXP membuat metode PXP tidak cocok untuk pengembangan sistem pada penelitian ini.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries132410101063;
dc.subjectExtreme Programmingen_US
dc.subjectPXPen_US
dc.subjectSISTEM INFORMASI GEOGRAFISen_US
dc.subjectPEMETAAN FLORA DAN FAUNAen_US
dc.titleImplementasi Model Personal Extreme Programming (Pxp) dalam Pengembangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Flora dan Fauna di Taman Nasional Meru Betirien_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
dc.identifier.validatorTaufik 8 November
Appears in Collections:UT-Faculty of Economic and Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
RIDLO PAMUNGKAS -132410101063.pdf_.pdf2.2 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools