Efektivitas Adsorpsi Ion Klorida dalam Limbah Air Garam (Bittern) Menggunakan Arang Aktif Tempurung Kelapa

Abstract

Limbah air garam (Bittern) merupakan larutan sisa pembuatan garam melalui proses kristalisasi dan peningkatan konsentrasi air laut yang mengandung mineral brom, magnesium, natrium, klorida, kalium dan kalsium. Pemanfaatan bittern harus memperhatikan senyawa kimia yang terlarut di dalamnya yang dapat berdampak negatif jika kadarnya berlebih. Salah satunya adalah kandungan ion klorida. Penurunan kandungan ion klorida dapat dilakukan dengan cara adsorpsi menggunakan arang tempurung kelapa yang diaktivasi dengan larutan H3PO4 5M dan larutan ZnCl2 5M. Proses adsorpsi dilakukan dengan sistem batch. Kandungan ion klorida dianalisis menggunakan spektrofotometer uv-vis. Massa ion klorida yang terdapat pada bittern mula-mula yaitu sebanyak 3,8218 mg. Massa tersebut dapat diturunkan melalui proses adsorpsi. Faktorfaktor yang mempengaruhi proses adsorpsi ion klorida dalam penelitian ini adalah massa adsorben (1g; 2g; 3g; 4g dan 5g), pH sistem (4; 5; 6; 7 dan 8) dan waktu kontak antara bittern dengan adsorben (2jam; 3jam; 4jam; 5jam; 6jam dan 7jam). Penurunan kandungan ion klorida yang paling efektif terjadi pada adsorben arang tempurung kelapa dengan aktivator H3PO4 dengan massa adsorben sebanyak 4 gram (4,057 mg atau 89,384 %), pH sistem 7 (3,989 mg atau 89,561 %) dan waktu kontak 4 jam (3,769 mg atau 90,138 %).