Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/86775
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Santosa, Ali | - |
dc.date.accessioned | 2018-07-31T02:23:02Z | - |
dc.date.available | 2018-07-31T02:23:02Z | - |
dc.date.issued | 2018-07-31 | - |
dc.identifier.issn | 1829-7773 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86775 | - |
dc.description | Jurnal IKESMA Volume 10 Nomor 1 Maret 2014 | en_US |
dc.description.abstract | Puasa adalah situasi yang kurang menguntungkan bagi penderita diabetes militus (DM) tipe 2 karena dapat menyebabkan hiperglikemi saat berbuka dan hipoglikemi menjelang berbuka puasa. Oleh karena itu pengaturan jadwal pemberian makan yang tepat, jumlah kalori yang dikonsumsi, serta jadwal pemberian dan dosis obat perlu di sesuaikan disaat penderita berpuasa. Jenis penelitian observasi dengan perlakuan penderita DM tipe 2 yang berpuasa ramadhan, melalui consecutive sampling. Satu kelompok saat puasa diambil data dibandingkan terhadap 2 bulan kemudian kelompok yang sama diambil datanya saat tidak puasa. Data yang diambil adalah jumlah kalori yang dikonsumsi sehari dan kadar gula darah sebelum buka, 2 jam pasca buka, sebelum sahur , dan 2 jam pasca sahur. Berdasarkan uji paired samples T-test pada penderita DM tipe 2 diperoleh perbedaan yang bermakna dalam intake kalori saat puasa terhadap tidak puasa (p-value < 0,05). Pola intake kalori juga menunjukan perbedaan saat berbuka puasa (69%) dibandingkan dengan saat sahur (31%). Kadar gula darah didapatkan perbedaan bermakna antara saat puasa terhadap tidak puasa (p-value <0,05). Kadar gula darah rerata total saat tidak berpuasa sebesar 190,05 mg/dl lebih tinggi dari rerata total pada saat berpuasa sebesar 168,22 mg/dl. Saat berpuasa kenaikan kadar gula darah rata-rata secara berturut turut saat berbuka dan sahur sebesar 75,11 mg/dl dan 59,84 mg/dl. Saat tidak berpuasa kenaikan kadar gula darah pada saat makan pagi lebih tinggi yaitu sebesar 63,08 mg/dl dan saat makan malam sebesar 24,46 mg/dl. Kejadian hipoglikemi pada saat puasa 4 kali lebih banyak (10,8%) dibandingkan saat tidak puasa (2,7%). Penderita DM tipe 2 didapatkan: jumlah kalori dan kadar gula darah yang berpuasa lebih rendah dari yang tidak berpuasa; terdapat hubungan yang positif antara kenaikan gula darah terhadap kenaikan jumlah kalori. Menjalankan puasa ramadhan bagi penderita DM tipe 2 merupakan terapi diet yang positif tetapi sedikit berisiko mengalami hiperglikemia ringan saat berbuka dan hipoglikemi saat menjelang berbuka. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | Diabetes Melitus II | en_US |
dc.subject | puasa ramadhan | en_US |
dc.subject | kalori | en_US |
dc.subject | profil gula darah | en_US |
dc.subject | hipoglikemi | en_US |
dc.title | Karakteristik Intake Kalori dan Gula Darah pada Penderita Diabetes II yang Berpuasa Ramadhan dan Tidak Berpuasa Ramadhan (Characteristic of Calories Intake dan Blood Glucose Profile on Ramadhan Fasting and Non Fasting People with Diabetes Mellitus II) | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | LSP-Jurnal Ilmiah Dosen |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
F. K_Jurnal_Ali Santosa_Karakteristik Intake Kalori_.pdf | 507.55 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.