HUBUNGAN ANTARA METODE BERMAIN PERAN DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK DI KELOMPOK BERMAIN ASSALAAM KELURAHAN KEBONSARI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis korelasi dengan jumlah subjek penelitian 14 peserta didik dengan menggunakan metode purposive sampling. Sesuai dengan judul, lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah di KB ASSALAAM Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Metode pengambilan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Program for Social Science) v.23 dengan teknik korelasi Tata Jenjang (Rank Difference Correlation). Berdasarkan data hasil penelitian di lapangan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara metode bermain peran dengan perkembangan sosial di KB ASSALAAM kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Hal ini didasarkan pada hasil analisis data kuantitatif diperoleh nilai sebesar 0,854 maka apabila uji signifikansi dengan harga kritik Rho Spearman dengan N=14 dan interval kepercayaan adalah 95% sebesar 0,544 maka Rhohitung > Rhotabel. untuk indikator pertama variabel X yaitu interaksi sosial memberikan kontribusi sebesar 46,1% terhadap perkembangan sosial anak dengan nilai Rhohitung sebesar 0,679. Sedangkan indikator kedua variabel X yaitu percaya diri memberikan kontribusi sebesar 50,9% terhadap perkembangan sosial anak dengan nilai Rhohitung sebesar 0,714. Sehingga dapat disimpulkan Ha yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara metode bermain peran dengan perkembangan sosial di KB ASSALAAM kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, diterima. Sedangkan Ho yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara metode bermain peran dengan perkembangan sosial di KB ASSALAAM kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, ditolak. Berdasarkan penelitian ini, maka saran peneliti bagi penyelenggara dan pendidik kelompok bermain perlu menerapkan metode bermain peran pada proses pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan perkembangan sosial anak usia dini agar nantinya anak siap masuk dalam jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan bekal sosial yang dimiliki.