Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/77806
Title: PERANCANGAN SOP (Standar Operating Procedure) PROSES PRODUKSI MOCAF DI PT. BANGKIT CASSAVA MANDIRI (BCM) KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH
Authors: SUBAGIO, Achmad
FAUZIAH, Riska Rian
DEWI, Radya Tantri
Keywords: SOP (Standar Operating Procedure)
MOCAF
Issue Date: 15-Nov-2016
Series/Report no.: 121710101034;
Abstract: MOCAF (Modified Cassava Flour) adalah tepung singkong yang dimodifikasi dengan cara fermentasi yang saat ini telah banyak dikembangkan di Indonesia sebagai pensubtitusi terigu. PT. Bangkit Cassava Mandiri (BCM) merupakan produsen terbesar MOCAF yang ada di Indonesia, saat ini sedang mengembangkan penerapan ISO 9000:2008 dalam proses produksi MOCAF untuk mendapatkan standarisasi mutu produk. SOP (Standart Operating Procedure) proses produksi menjadi salah satu persyaratan dalam mengembangkan penerapan ISO 9000:2008. PT. BCM sebagai produsen MOCAF belum memiliki SOP, sehingga proses produksi hanya dilakukan berdasarkan instruksi dari kepala bagian produksi. Selain sebagai persyaratan ISO 9000:2008, SOP juga berfungsi untuk mengurangi cacat produk yang dihasilkan serta sebagai pedoman untuk para pekerja/karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai perancangan SOP proses produksi MOCAF serta dokumen pendukungnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi (Mixed method) antara metode kualitatif dan metode kuantitatif. Model penelitian kombinasi yang digunakan yaitu confirm and discover. Data kuantitaif digunakan untuk mengkonfirmasi lebih lanjut data kualitatif yang dihasilkan. Data yang dihasilkan dari metode kualitatif bersifat deskriptif, berupa kata-kata tertulis, lisan dari orang serta perilaku yang diamati. Sedangkan, metode penelitian kuantitatif dilakukan pada saat melakukan evaluasi mutu produk MOCAF pra dan pasca penerapan SOP proses produksi. Langkah pertama dalam pembuatan SOP adalah observasi obyek penelitian untuk melakukan pengamatan secara mendetail permasalahan yang ada pada proses produksi. Langkah selanjutnya adalah mempelajari proses pembuatan MOCAF melalui berbagai pustaka serta pengamatan langsung proses produksi di pabrik. Kemudian dilakukan pembuatan draft SOP proses produksi MOCAF yang menghasilkan tiga bagian yaitu bagian awal, bagian utama serta bagian instruksi kerja dan formulir pencatatan. Bagian awal terdiri atas cover, judul, daftar isi, daftar istilah, daftar singkatan, daftar distibusi dokumen terkendali dan daftar rekaman revisi SOP. Bagian utama SOP terdiri atas diagram alir, deskripsi, tujuan, ruang lingkup, penanggung jawab, serta pengertian simbol diagram alir. Sedangkan bagian terakhir adalah bagian instruksi kerja serta fomulir pencatatan. Instruksi kerja dan fomulir pencatatan yang dihasilkan sebanyak 9 buah yang terdiri proses penerimaan chips, pemeriksaan kualitas chips, sortasi, penggilingan, pencampuran, pengayakan, pengemasan, pemeriksaan serta pengangkutan produk akhir. Draft SOP yang telah dibuat kemudian disosialisasikan dengan target para pekerja yang ada di area produksi. Sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan dan menjelaskan SOP yang telah dibuat, sehingga mempermudah pekerja dalam melakukan pekerjannya. Selain itu, SOP yang telah dirancang akan diuji cobakan pada proses produksi MOCAF selama kurang lebih 4 hari masa produksi dengan estimasi 4 hari pengambilan sampel produk sebelum diterapkan SOP dan 4 hari pengambilan sampel setelah diterapkan SOP. Sampel dilakukan evaluasi mutu produk akhir dengan parameter kadar air, derajad putih dan derajad kehalusan. Hasil evaluasi kualitas produk akhir MOCAF pra dan pasca penerapan SOP memiliki perbedaan kualitas pada parameter kadar air dan derajad kehalusan. Kadar air MOCAF yang dihasilkan pasca penerapan SOP lebih rendah (9,76-11,60%) dari pada kadar air pra penerapan SOP (9,26-13,29%). Derajad kehalusan MOCAF pra penerapan SOP pada ukuran mesh 80 (57-87%) lebih rendah dibandingkan derajad kehalusan MOCAF pasca penerapan SOP pada ukuran mesh 80 (57-98%). Sedangkan parameter derajad putih produk akhir pra dan pasca penerapan SOP tidak memiliki perbedaan.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77806
Appears in Collections:UT-Faculty of Agricultural Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Radya Tantri Dewi - 121710101034_.pdf2.49 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools