Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/77293
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorHakam, Mulia-
dc.date.accessioned2016-11-01T07:35:31Z-
dc.date.available2016-11-01T07:35:31Z-
dc.date.issued2016-11-01-
dc.identifier.issn2540-7937-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77293-
dc.description.abstractEfek tindakan pemberian obat melaui infus adalah terjadi plebitis ditandai dengan pembengkaan, kemerahan dan rasa nyeri sepanjang vena. Saat ini pemberian terapi intravena (obat antibiotika) merupakan modalitas pengobatan utama, meskipun disinyalir kejadian plebitis akibat pemberian obat antibiotika melalui infus semakin meningkat. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan pemberian obat antibiotika golongan betalaktam dengan kejadian plebitis di ruang rawat inap Bapelkes Jombang. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan populasi yaitu semua pasien yang memakai infus dan obat antibiotika golongan betalaktam di ruang rawat inap Bapelkes Jombang. Tehnik sampling mengunakan consecutive sampling dengan besar sampel 40 responden. Prosedur pengumpulan data, setiap responden diobservasi selama tiga hari, pada hari pertama pemasangan infus selanjutnya hari kedua dan ketiga diobservasi. Data dianalisis dengan uji korelasi Chi square dengan tingkat nilai kemaknaan alfa <=0,05. Hasil penelitian bahwa pemberian obat antibiotika golongan betalaktam melalui infus tidak memiliki hubungan dengan kejadian plebitis, dengan nilai alfa = 0,087 (p >0,05). Alasan tidak terjadi plebitis karena kondisi pasien seperti usia, penyakit yang diderita tidak parah, prosedur dengan menggunakan teknik aseptik, serta tempat penusukan dilakukan immobilisasi. Setiap pemberian obat antibiotika melalui infus tidak boleh mengabaikan faktor yang dapat menyebabkan plebitis walaupun dari penelitian tidak ditemukan hubungan antara pemberian obat antibiotika golongan betalaktam melalui infus dengan kejadian plebitis. Untuk mendapatkan hasil yang lebih valid perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan menggunakan tehnik random sampl ing untuk mendapatkan hasil yang dapat digeneralisasikan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectOb a t a nt i b i ot i ka g o l o n g a n betalaktamen_US
dc.subjectInfusen_US
dc.subjectPlebitisen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN BETALAKTAM MELALUI INFUS DENGAN KEJADIAN PLEBITISen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:LSP-Jurnal Ilmiah Dosen

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Mulia H_Jurnal_ISSN 2540-7937_HUBUNGAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN_(PSIK).pdf154.48 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.