Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/76911
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMahriani-
dc.contributor.advisorUtami, Eva Tyas-
dc.contributor.authorFadilah, Nur-
dc.date.accessioned2016-09-01T06:13:50Z-
dc.date.available2016-09-01T06:13:50Z-
dc.date.issued2016-09-01-
dc.identifier.nim121810401034-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76911-
dc.description.abstractAterosklerosis merupakan penyakit non reproduktif yang dapat disebabkan oleh peningkatan kadar LDL serum darah dan dapat menjadi faktor risiko penyakit jantung koroner. Risiko penyakit ini meningkat pada wanita menopause akibat defisiensi estrogen, sehingga dapat menyebabkan perubahan fisiologis. Aterosklerosis ditandai dengan penebalan dinding arteri yang semakin lama dapat menyebabkan terbentuknya plak ateromatosa, sehingga perlu diatasi dengan pemanfaatan fitoestrogen sebagai hormon pengganti pada wanita menopause. Fitoestrogen dapat diperoleh dari tempe, salah satu kandungan fitoestrogen dominan pada tempe adalah isoflavon yang dapat berikatan dengan reseptor estrogen tubuh karena memiliki struktur mirip dengan 17β-estradiol pada mamalia. Isoflavon dapat menimbulkan efek estrogenik seperti menurunkan kadar LDL serum darah melalui aktivasi reseptor LDL dan dapat meningkatkan produksi zat NO (Nitric Oxide) sebagai vasodilatasi yang mempunyai kemampuan antiaterosklerosis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak tepung tempe kedelai terhadap mencit strain Swiss Webster ovariektomi sebagai model hewan yang mengalami defisiensi estrogen. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental murni dengan hewan uji berupa mencit betina strain Swiss Webster sebanyak 45 ekor yang dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (mencit normal tanpa ovariektomi dan tanpa pemberian ekstrak tepung tempe kedelai), kontrol positif (mencit ovariektomi tanpa pemberian ekstrak tepung tempe kedelai), kelompok perlakuan ekstrak tepung tempe kedelai D1 (0,21 g/ml/hari), D2 (0,42 g/ml/hari), dan D3 (0,63 g/ml/hari). Ekstrak tepung tempe kedelai diberikan selama 10, 20, dan 30 hari secara gavage. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi kadar LDL serum darah dan tebal dinding arteri koronaria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak tepung tempe kedelai selama 10, 20, dan 30 hari dapat menurunkan kadar LDL serum darah dan ketebalan dinding arteri koronaria. Nilai rata-rata kadar LDL serum darah paling rendah dijumpai pada perlakuan ekstrak tepung tepung tempe kedelai selama 30 hari dan D3 (dosis 0,63 g/ml/hari) yaitu 54,48 mg/dl, dan ketebalan dinding arteri koronaria paling rendah juga dijumpai pada perlakuan ekstrak tepung tempe kedelai selama 30 hari dan D3 (dosis 0,63 g/ml/hari) yaitu 15 µ m (mikrometer).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectLDL (Low Density Lipoprotein)en_US
dc.subjectSERUM DARAHen_US
dc.subjectHISTOLOGI ARTERI KORONARIAen_US
dc.subjectEKSTRAK TEPUNG TEMPE KEDELAIen_US
dc.subjectMENCIT (Mus musculus) STRAIN SWISS WEBSTER OVARIEKTOMIen_US
dc.titleKADAR LDL (Low Density Lipoprotein) SERUM DARAH DAN STRUKTUR HISTOLOGI ARTERI KORONARIA MENCIT (Mus musculus) STRAIN SWISS WEBSTER OVARIEKTOMI PASCA PEMBERIAN EKSTRAK TEPUNG TEMPE KEDELAIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Nur Fadilah 121810401034-1.pdf1.09 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools