Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/76582
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSUPRIYADI-
dc.contributor.advisorPRIYANTARI, Nurul-
dc.contributor.authorSUKMADEWI, Rosaria Dwi-
dc.date.accessioned2016-08-18T02:17:59Z-
dc.date.available2016-08-18T02:17:59Z-
dc.date.issued2016-08-18-
dc.identifier.nimNIM111810201043-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76582-
dc.description.abstractPeriodisasi sejarah menurut Dr. Soekanto secara kronologis terdiri dari beberapa masa. Salah satu masa yang paling terkenal adalah masa Majapahit. Masa Majapahit merupakan masa kerajaan di Indonesia yang paling terkenal, ditunjukkan dengan beberapa peninggalan berupa situs percandian di Indonesia. Dari beberapa bangunan candi yang ditemukan, secara umum memiliki jenis batuan yang sama yaitu batu bata merah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi karakteristik batuan penyusun bangunan peninggalan masa Majapahit ditinjau dari sifat fisik batuannya. Selain itu, membandingkan sifat fisik batu masa Majapahit dengan sifat fisik batu bata masa sekarang. Sifat fisik yang diteliti yaitu porositas, resistivitas, konduktivitas listrik, dan konduktivitas termal. Sampel batuan diambil dari dua candi yang ada di Kabupaten Jember, Jawa Timur, yaitu candi Deres dan candi yang berada di daerah Wuluhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa porositas, resistivitas, konduktivitas listrik dan konduktivitas termal dapat dijadikan acuan untuk mengindentifikasi karakteristik batuan peninggalan masa Majapahit. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa nilai porositas, resistivitas, konduktivitas listrik, konduktivitas termal batu bata masa Majapahit yaitu Situs Beteng dan candi didaerah Wuluhan memiliki selisih yang cukup jauh dengan batu bata sekarang. Batu bata masa Majapahit memiliki porositas sebesar 6,59% untuk Situs Beteng dan 7,80% untuk candi di daerah Wuluhan, resistivitas sebesar 15,73Ωm untuk Situs Beteng dan 17,5Ωm untuk candi di daerah Wuluhan, konduktivitas listrik sebesar 0,06(Ωm)-1 untuk Situs Beteng dan candi di daerah Wuluhan, serta konduktivitas termal sebesar 5,53watt/mK untuk Situs Beteng dan 6,09watt/mK untuk candi di daerah Wuluhan. Sementara itu untuk batu bata sekarang memiliki nilai porositas sebesar 16,39%, resistivitas sebesar 22,56Ωm, konduktivitas listrik sebesar 0,045(Ωm)-1, dan konduktivitas termal sebesar 4,16watt/mK. Berdasarkan nilai diatas, dapat disimpulkan bahwa porositas, resistvitas, konduktivitas listrik, dan konduktivitas termal dapat dijadikan acuan untuk mengidentifikasikan karakteristik batuan peninggalan masa Majapahit.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries111810201043;-
dc.subjectKARAKTERISTIK BATUANen_US
dc.subjectMAJAPAHITen_US
dc.titleIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK BATUAN PENINGGALAN MASA MAJAPAHIT DITINJAU DARI SIFAT FISIK BATUANNYAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Rosaria Dwi Sukmadewi - 111810201043 -1.pdf1.68 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools