Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/73867
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | JAYUS | - |
dc.contributor.author | NURHAYATI | - |
dc.contributor.author | BAMBANG PILUHARTO | - |
dc.date.accessioned | 2016-05-11T04:53:18Z | - |
dc.date.available | 2016-05-11T04:53:18Z | - |
dc.date.issued | 2016-05-10 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73867 | - |
dc.description | Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Jember Telepon 0331 337818 | en_US |
dc.description.abstract | Salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi bioetanol pada media molases tebu adalah dengan mengeksplorasi strain yeast Saccharomyces cereviciae, diantaranya strain ATCC 9763 dan FNCC 3210. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat morfologi dan fisiologi serta mengetahui pengaruh pH terhadap perubahan kadar gula total, lama fermentasi, populasi mikroba, dan untuk mengetahui kadar etanol tertinggi dari variasi media molases dan glukosa menggunakan ketiga strain tersebut. pH media untuk produksi etanol ditetapkan melalui uji coba menggunakan glukosa yang diatur pada serajad brix 14 % dan variasi pH 4.0; 4.5; 5.0; dan 5.5, yang telah ditambahkan sumber mineral, nitrogen dan fosfat (NPK pupuk dan HPO4) difermentasi dengan S. cereviciae pada suhu ruang tanpa ada perlakuan aerasi. Profil pertumbuhan mikroba serta bioetanol diamati setiap 4 jam selama 24 jam. Selama fermentasi, terjadi peningkatan populasi mikroba, dan penurunan kadar gula. Karakterisasi fenotip dari ketiga strain dilakukan terhadap sifat morfologi dan fisiologinya, termasuk pengukuran besar ukuran sel. Rata-rata ukuran sel dari ketiga jenis strain adalah 5-9 μm setelah 24-48 jam fermentasi. Strain ATCC 9763 dan FNCC 3210 mampu menghasilkan kadar bioetanol yang relative sama yakni + 4 %, lebih besar dari strain BATAN yang hanya memproduksi etanol sebesar 2,5%, tetapi produksi bioetanol oleh kedua strain pertama lebih rendah dibanding kemampuan ragi komersial yang mampu menghasilan kadar bioetanol 7%. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh sumber N dan P yang dipakai pada pengujian ragi komersial adalah ammonium posfat. Kedua strain ATCC 9763 dan FNCC3210 memiliki potensi untuk produksi etanol secara fermentasi aerob, teknik produksi bioetanol yang akhirakhir ini dikembangkan oleh beberapa produsen. | en_US |
dc.description.sponsorship | Hibah Unggulan - 2015 | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | FTP - 2015 | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Hibah Unggulan;2015 | - |
dc.subject | Saccharomyces cerevicae | en_US |
dc.subject | fisiologi | en_US |
dc.subject | morfologi | en_US |
dc.subject | molases | en_US |
dc.subject | bioetanol | en_US |
dc.title | Evaluasi dan Optimasi Produksi Bioetanol oleh Saccharomyces cereviseae Strain ATCC 9763, FNCC 3210 dan Batan pada Substrat Molases Gula Tebu | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | LRR-Hibah Unggulan PT |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Dr. Ir. Jayus_Abstract_Excutive Summary_Artikel_PUPT Tahun 2014.pdf | 271.35 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.