Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/72788
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHiskiawan, Puguh-
dc.contributor.advisorHartanto, Sri-
dc.contributor.authorAZIZAH, FITRI RIZQI-
dc.date.accessioned2016-01-28T05:59:00Z-
dc.date.available2016-01-28T05:59:00Z-
dc.date.issued2016-01-28-
dc.identifier.nim111810201015-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72788-
dc.description.abstractMinyak bumi yang merupakan bahan bakar dari fosil organisme-organisme yang telah terpendam di bawah permukaan bumi berjuta-juta tahun yang lalu, sehingga disebut sebagai sumber energi nonrenewable. Sumber energi ini telah lama dieksploitasi, sehingga memiliki indikator geologi yang semakin terbatas. Dalam mengatasi hal tersebut, survei geofisika sangat berperan dalam kegiatan eksplorasi minyak. Terdapat tiga metode umum yang digunakan dalam eksplorasi geofisika, salah satunya survei seismik yang merupakan langkah akhir dari eksplorasi sebelum penentuan lokasi sumur pengeboran. Seismik refleksi merupakan teknik yang paling banyak digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon, teknik ini memberikan citra bawah permukaan dalam 2D atau 3D. Penelitian ini terdiri dari tiga langkah besar: (i) persiapan data, (ii) pengolahan data, dan (iii) interpretasi seismik. Persiapan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang diperlukan, diantaranya yaitu: data survei regional, data seismik, data log sumur, data marker dan data checkshot; dan kemudian melakukan input data pada software. Langkah selanjutnya yaitu pengolahan data yang meliputi beberapa tahapan, seperti pembuatan ekstraksi wavelet, membentuk synthetic seismogram dan melakukan well-seismic tie serta korelasi sumur, sehingga terbentuk sebuah penampang seismik yang siap untuk diinterpretasi. Interpretasi seismik dimulai dari picking horizon dan/atau picking fault untuk mendapatkan sebuah peta kontur struktur dalam domain waktu. Tujuan penelitian yaitu untuk menghasilkan sebuah peta kontur struktur kedalaman. Oleh karena itu, domain peta kontur struktur waktu harus mengubah domainnya menjadi kedalaman melalui proses konversi. Dalam hal ini dipergunakan dua metode konversi, yaitu metode Time-Depth Curve dan metode Dynamic Depth Conversion. Kedua metode tersebut dipergunakan untuk mengetahui metode konversi yang tepat, yang dapat diterapkan dengan baik pada daerah penelitian. Penelitian ini menggunakan dua data sumur eksplorasi yang berperan sebagai kontrol dan peningkatan kualitas data penelitian satu dan lainnya. Metode Time-Depth Curve memanfaatkan kecepatan seismik yang terdapat pada data check-shot secara rerata yang terukur dari titik awal pengukuran sampai pada titik zona target untuk melakukan proses konversi Peta Kontur. Sedangkan pada metode Dynamic Depth Conversion dengan penerapan unsur Kecepatan Interval dari data seismik dan data marker dalam proses konversi untuk membentuk suatu Peta Kontur Domain Kedalaman. Setelah proses konversi dilakukan, setiap peta konversi tersebut akan diketahui posisi kedalaman pada lubang sumur yang sebenarnya. Namun, setiap metode konversi yang diterapkan akan memberikan hasil keakuratan yang bervariasi. Nilai keakuratan tersebut ditinjau dari seberapa besar nilai selisih yang dihasilkan antara nilai kedalaman hasil konversi dengan nilai kedalaman sesungguhnya pada lubang sumur (data marker), dengan semakin kecil selisih yang terbentuk mengindikasikan peta kontur hasil konversi telah tepat dan sesuai dengan kondisi geologi yang sesungguhnya pada zona target. Pada penelitian ini, lapisan Top Sand 5 pada Sumur 1 menjadi daerah target dalam membandingkan hasil konversi dari kedua metode yang diterapkan. Metode konversi Time-Depth Curve dengan proses konversi yang dilakukan memberikan hasil selisih kedalaman terendah yaitu sebesar 53 meter. Sedangkan pada metode Dynamic Depth Conversion mendapatkan nilai selisih terendah sebesar 0 meter. Berdasarkan parameter keakuratan metode tersebut, dapat dikatakan bahwa metode Dynamic Depth Conversion mampu mengonversikan peta kontur dengan baik untuk zona target penelitian Formasi Missisauga dan peta kedalaman yang dihasilkan mampu menginterpretasikan sesuai dengan kondisi geologi yang sesungguhnya, sehingga memberikan keyakinan yang tinggi untuk melakukan kegiatan selanjutnya yaitu eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon pada lubang pengeboran sumur penelitian.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMinyak Bumien_US
dc.subjectsumber energi nonrenewableen_US
dc.titleASSESSMENT KUALITATIF KONVERSI WAKTU MENJADI KEDALAMAN PADA LAPANGAN EKSPLORASI PENOBSCOT NOVA-SCOTIA, KANADAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
FITRI RIZQI ‘AZIZAH cover 123.pdf1.25 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools