Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/65709
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Siswanto | - |
dc.contributor.advisor | Muzakhar, Kahar | - |
dc.contributor.author | Setyabudi, Rizki Bagus | - |
dc.date.accessioned | 2015-12-02T03:22:31Z | - |
dc.date.available | 2015-12-02T03:22:31Z | - |
dc.date.issued | 2015-12-02 | - |
dc.identifier.nim | 101810401038 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65709 | - |
dc.description.abstract | Aktivitas keratinolitik merupakan kemampuan mikroba menghasilkan enzim keratinase untuk mendegradasi substrat keratin di lingkungannya. Keratin merupakan limbah yang kaya dengan struktur rapat dan kuat dalam bentuk α-heliks (α-keratin) atau β-sheet (β-keratin) menjadi rantai polipeptida supercoil. Ikatan polipeptida keratin distabilisasi oleh beberapa ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik, selain itu juga terdapat beberapa ikatan disulfida (S-S) sehingga sulit untuk di degradasi. Salah satu sumber keratin adalah tepung bulu ayam. Keberadaan bulu ayam di Indonesia yang sangat berlimpah merupakan salah satu faktor penyebab pencemaran lingkungan. Bulu ayam tersusun ± 90% protein keratin yang menyebabkan bulu ayam sulit untuk didegradasi karena memiliki stabilitas ikatan protein yang tinggi. Sehingga dengan mengetahui aktivitas keratinolitik Aspergillus niger, diduga akan mengoptimalkan proses degradasi limbah bulu ayam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari (i) Skrining Aspergillus niger Keratinolitik secara Semi Kuantitatif, (ii) Produksi enzim keratinase Solid State Fermentation (SSF), (iii) Analisis Kandungan Protein Terlarut Tepung Bulu Ayam, (iv) Optimasi Waktu Produksi Enzim, dan (v) Optimasi Lama Inkubasi Uji Aktivitas Keratinase. Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Aspergillus niger mampu meningkatkan kadar protein terlarut substrat keratin (TBA-2) sebesar 79,6 % pada saat pasca fermentasi secara SSF. Aspergillus niger memiliki waktu produksi enzim yang optimum pada proses fermentasi (SSF) selama enam hari, yaitu dengan pelepasan kadar tirosin sebesar 156.125 μg/ml dan aktivitas enzim sebesar 11.97 mU/ml. Enzim ekstrak kasar yang dihasilkan dari proses fermentasi, juga memiliki aktivitas enzim yang optimum pada lama inkubasi 1 jam pada proses uji kuantitatif aktivitas enzim keratinase, yaitu dengan aktivitas enzim sebesar 55.54 mU/ml dengan pelepasan kadar tirosin sebesar 120.75 μg/ml. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | KERATINOLITIK Aspergillus niger | en_US |
dc.subject | TEPUNG BULU AYAM | en_US |
dc.subject | SOLID STATE FERMENTATION (SSF) | en_US |
dc.title | AKTIVITAS KERATINOLITIK Aspergillus niger PADA TEPUNG BULU AYAM MENGGUNAKAN SOLID STATE FERMENTATION (SSF) | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Rizki Bagus Setyabudi-101810401038.pdf | 1.03 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools