Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/65358
Title: | KAJIAN PENETAPAN URUTAN PRIORITAS PERBAIKAN BENDUNG BERBASIS PENGELOLAAN ASET IRIGASI (PAI) (STUDI KASUS DI UPTD BANGSALSARI) |
Authors: | ERNANDA, Heru WAHYUNINGSIH, Sri INDAH P., Desy |
Keywords: | BENDUNGAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI (PAI) |
Issue Date: | 1-Dec-2015 |
Abstract: | Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa aset irigasi di wilayah UPTD Bangsalsari mengalami penurunan kondisi dan fungsi. Dari 24 bendung, 14 bendung dengan kondisi baik, 7 bendung dengan kondisi rusak ringan, 2 bendung dengan rusak sedang, dan 1 bendung dengan rusak berat. Pada hasil penilaian keberfungsian aset, 14 bendung berfungsi baik, 8 bendung kurang berfungsi, 1 bendung dengan fungsi yang buruk, dan 1 bendung tidak berfungsi. Penilaian juru didapatkan, kondisi baik terdapat 9 bendung, 10 bendung dengan kondisi rusak ringan, 4 bendung dengan kondisi rusak sedang, dan 1 bendung dengan kondisi rusak berat. Penilaian untuk keberfungsian, 10 bendung berfungsi baik, 10 bendung memiliki keberfungsian kurang, 3 bendung dengan keberfungsian buruk, dan 1 bendung tidak berfungsi. Dari hasil pengujian korelasi Spearman Rank didapatkan bahwa dari ke 5 variabel, 2 variabel mempengaruhi penelitian yaitu kemiringan lereng dan usia juru. Pada penilaian untuk kemiringan lereng datar didapatkan hasil yang tidak berbeda antara metode PAI dengan juru, sedangkan pada kemiringan agak landai didapatkan hasil yang berbeda dari penilaian metode PAI. Hal ini dikarenakan bahwa semakin besar kemiringan lereng maka akan semakin sulit dalam melakukan penilaian kondisi dan keberfungsian aset irigasi. Selain itu kerusakan yang terjadi pada kemiringan agak landai lebih banyak dibandingkan dengan kerusakan yang terjadi pada kemiringan datar. Sedangkan pada variabel usia, pada juru yang berusia 36 tahun didapatkan hasil penilaian yang sama atau tidak berbeda antara penilaian metode PAI dengan juru sedangkan untuk juru dengan usia 46 tahun didapatkan hasil penilaian yang berbeda antara metode PAI dengan juru. Hal ini dikarenakan kemampuan yang dimiliki juru dengan usia yang lebih tua semakin menurun sehingga menyebabkan penilaiannya berbeda dengan metode PAI. Juru dengan usia yang lebih muda mampu menilai kondisi dan keberfungsian aset irigasi secara tepat dengan mengikuti pelatihan dan pembinaan juru sehingga dapat mudah menyerap dan menerapkan prosedur pelaksanaan inventarisasi aset irigasi dengan benar. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65358 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Agricultural Technology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Desy Indah P. - 101710201029.pdf | 2.35 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools