Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/62967
Title: Ukuran Lebar Lengkung Gigi dan Lebar Lengkung Rahang pada Anak GAKY Usia Sekolah Dasar di Daerah Endemik Gondok di Kabupaten Jember
Authors: Ari Tri Wanodyo Handayani
Keywords: GAKY, hipotiroid, lebar lengkung gigi, lebar lengkung rahang
Issue Date: 27-Jul-2015
Abstract: Maloklusi terjadi akibat dari gangguan terhadap proses tumbuh kembang gigi ataupun lengkung gigi dan rahang ataupun lengkung rahang yang umumnya erat hubungannya dengan faktor lingkungan. Berkurangnya konsentrasi yodium menyebabkan gangguan defisiensi yodium yang sering disebut gondok. Rendahnya asupan yodium dapat mengganggu stimulasi metabolism sel, termasuk tumbuh kembang rahang. Menurut Departemen Kesehatan RI, Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah endemik gondok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana ukuran lebar lengkung gigi dan lebar lengkung rahang pada anak yang menderita gondok (GAKY). Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel : anak sekolah dasar umur 11 tahun di Kecamatan Mayang dan Sumbersari. Besar sampel yang digunakan 30. Ada 2 kelompok sampel kelompok GAKY dan Non GAKY. Pemeriksaan gondok dilakukan dengan metode palpasi, pengukuran lebar lengkung gigi dan lebar lengkung rahang dengan metode modifikasi dari Sayin and Turkkahraman menggunakan Caliper. Analisa data menggunakan t-test. Rerata lebar lengkung gigi kelompok kontrol baik rahang atas ((UM-M) 55,21) ataupun rahang bawah ((LM-M) 47,44) lebih besar dibandingkan dengan kelompok GAKY (53,14 dan 45,33). Demikian pula lebar lengkung rahang kelompok kontrol rahang atas ((UAM-M) 61,16 ) dan rahang bawah ((LAM-M) 57,72) lebih besar dibandingkan kelompok GAKY (59,47 dan 55,72). Hasil analisa t-test menunjukkan bahwa p < 0,05 untuk semua pengukuran. Hasil uji statistik di atas menunjukkan bahwa lebar lengkung gigi dan lebar lengkung rahang kelompok GAKY lebih kecil secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Ada kemungkinan hal ini disebabkan terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan rahang pada anak yang menderita gondok. Defisiensi yodium merupakan faktor utama dalam endemik gondok yang mempengaruhi pertumbuhan tulang. Hipotiroid dapat menyebabkan pengurangan volume rahang. Hipotiroid menyebabkan gangguan pertumbuhan kraniofasial yaitu rahang dan gangguan resorbsi tulang alveolaris, sedangkan ukuran gigi dalam keadaan normal. Hal tersebut menyebabkan tidak tersedianya ruang yang cukup untuk gigi, sehingga seringkali terjadi maloklusi.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62967
Appears in Collections:Fakultas Kedokteran Gigi



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.