Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/19967
Title: OPTIMASI ENKAPSULASI PADA EMBRIO SOMATIK DAN IMMATURE EMBRYO KAKAO (Theobroma cacao L.)
Authors: EKO HADI CAHYONO
Keywords: artificial seed, enkapsulasi, Theobroma cacao
Issue Date: 21-Jan-2014
Series/Report no.: 061520101019;
Abstract: Metode perbanyakan kakao secara konvensional tidak dapat memenuhi kebutuhan benih ataupun bibit kakao yang semakin meningkat. Kultur jaringan mampu memenuhi kekurangan tersebut karena memiliki potensi untuk menghasilkan plantlet yang seragam dalam jumlah banyak. Namun metode tersebut memiliki kekurangan dalam hal : 1) Kemasan plantlet dalam botol dan 2) Aklimatisasi sebelum ditanam dilapang. Kultur jaringan dapat lebih menguntungkan bila plantletnya dapat dikemas dalam bentuk artificial seed. Permasalahannya hingga saat ini belum ada teknik enkapsulasi yang optimal untuk hasil kultur jaringan kakao. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendapatkan konsentrasi optimal alginat; 2)Mendapatkan macam eksplan yang optimal untuk pembuatan artificial seed; 3)Mengetahui pengaruh cahaya dalam penyimpanan artificial seed; 4)Mengetahui interaksi antara alginat, eksplan dan cahaya dalam penyimpanan artificial seed; 5)Mengetahui pengaruh penyimpanan terhadap kemampuan tumbuh dan ketahanan hidup artificial seed. Metode penelitian disusun menurut RAL Faktorial dengan 3 ulangan. Faktor Pertama adalah konsentrasi natrium alginat dengan 4 taraf yaitu : 0 % (kontrol/A0), 2.25 % (A1), 2.50% (A2) dan 2.75% (A3). Faktor kedua 3 macam eksplan yaitu: 1) Embrio Somatik fase kotiledon hasil perbanyakan secara in vitro somatik embryogenesis (KSE); 2)Embrio zigotik belum berakar (KE); 3) Embrio zigotik sudah berakar (KAE). Faktor ketiga adalah pemberian cahaya pada penyimpanan (C1) dan tanpa cahaya (C0). Artificial seed disimpan 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu. Penelitian menunjukkan interaksi konsentrasi alginat A3 dan macam eksplan KE mempunyai rata-rata persentase hidup sama dengan kontrol, persentase eksplan berakar baru 83,33% sampai penyimpanan artificial seed 3 minggu. Eksplan KE mempunyai rata-rata persentase eksplan hidup, jumlah akar baru, panjang akar baru, persentase berakar baru dan pertumbuhan tunas lebih tinggi dibanding eksplan KSE dan KAE sampai penyimpanan 4 minggu. Pemberian cahaya selama penyimpanan sampai 3 minggu meningkatkan pertumbuhan tunas, persentase berakar baru dan panjang akar baru.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19967
Appears in Collections:MT-Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
gdlhub 1 (74)q.pdf7.54 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.