Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/17729
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorWahyuni, Sri-
dc.date.accessioned2014-01-20T00:09:56Z-
dc.date.available2014-01-20T00:09:56Z-
dc.date.issued2014-01-20-
dc.identifier.nimNIM071810401106-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17729-
dc.description.abstractSalah satu ciri atau sifat makhluk hidup adalah mampu berkembang biak. Perkembangbiakan dapat terjadi melalui suatu perkawinan, yang akan menghasilkan suatu keturunan. Keturunan mewarisi sifat parental, salah satu sifat yang diwariskan dari parental tersebut adalah viabilitas. Pewarisan sifat dari induk dikontrol oleh DNA di dalam inti maupun di luar inti. Pewarisan di luar inti sering dihubungkan dengan efek maternal. Sitoplasma menyediakan lingkungan tempat gen-gen mengambil peranan. Oleh karena itu induk betina diharapkan mempengaruhi peranan gen-gen tertentu, lebih banyak daripada induk jantan. Drosophila melanogaster strain vestigial (vg) memiliki viabilitas yang rendah. Viabilitas merupakan hasil interaksi antara genotip dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh maternal terhadap viabilitas lalat buah (Drosophila melanogaster Meigen) strain vestigial (vg). Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 10 ulangan. Data diperoleh dari pengamatan F2 dengan membandingkan antara persilangan parental yang mempunyai latar belakang induk strain normal dengan persilangan parental yang mempunyai latar belakang strain mutan. Pengamatan dilakukan setiap hari mulai dari kemunculan imago pertama sampai hari kesepuluh. Untuk mengetahui pengaruh maternal terhadap viabilitas fenotip vestigial hasil kedua persilangan tersebut dilakukan uji T dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah F2 hasil testcross F1 (♀ vg × ♂ normal) dengan jantan vg diperoleh fenotip normal sebanyak 915 ekor dan vestigial sebanyak 319 ekor, dengan rasio normal : vg adalah 3:1. Sedangkan hasil testcross F1 (♀ normal × ♂ vg) dengan jantan vg diperoleh fenotip normal sebanyak 998 ekor dan vestigial sebanyak 378 ekor, dengan rasio normal : vg adalah 3:1. Hasil persilangan menunjukkan bahwa persilangan tersebut merupakan persilangan monohibrid dan gen vg bersifat resesif dan terletak pada autosom, karena F1 pada kedua persilangan semua normal. Untuk mengetahui pengaruh maternal dapat dilihat melalui perbandingan jumlah F2 fenotip vestigial antara persilangan satu dengan resiproknya. Hasil uji T pada F2 hasil testcross dengan taraf signifikansi 5 % diperoleh nilai p = 0,104 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa jumlah fenotip vestigial pada F2 yang berasal dari persilangan betina vg dengan jantan normal dengan persilangan resiproknya tidak berbeda nyata. Dengan demikian dalam persilangan tersebut tidak terdapat pengaruh maternal. Hal ini menunjukkan bahwa hanya gen vg yang mengontrol viabilitas mutan vg, sedangkan gen di luar inti (mtDNA) tidak mempengaruhi viabilitas mutan vg. Ini dibuktikan pada kedua persilangan walaupun menggunakan induk betina yang berbeda yaitu mutan dan normal, tetap tidak mempengaruhi viabilitas mutan vg.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071810401106;-
dc.subjectMaternal, Viabilitas, Lalat Buah (Drosophila melanogaster Meigen ), Strain Vestigial (vg)en_US
dc.titlePengaruh Maternal Terhadap Viabilitas Lalat Buah (Drosophila melanogaster Meigen ) Strain Vestigial (vg)en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Unlock-gdlhub-gdl-sriwahyuni-11955-1-sriwahy-i_1.pdf1.31 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools