Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128100
Title: Remediasi Tanah Salin dengan Bahan Pembenah Tanah dan Jumlah Pemberian Air untuk Budidaya Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.)
Authors: PUTRA, Rafii Adhimas Tri
Keywords: TANAMAN MENTIMUN
BOTANI
TANAH SALIN
REMEDIASI
Issue Date: 7-Jul-2023
Publisher: Fakultas Pertanian
Abstract: Pemanfaatan lahan marginal merupakan salah satu cara dalam mengganti luas lahan pertanian yang telah terkonversi. Lahan marginal yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian ialah lahan pesisir pantai. Lahan pasir pantai memiliki kadar garam yang tinggi sehingga menyebabkan tanah menjadi salin. Upaya remediasi tanah salin dapat dibantu dengan bahan pembenah tanah dan pelindian (leaching) dapat membantu menurunkan kadar garam yang berlebih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi pemberian jenis pembenah tanah dan jumlah pemberian air yang berbeda terhadap kebutuhan air untuk pelindian (leaching requirement) serta pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun. Penelitian dilaksanakan pada bulan di lapangan percobaan Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sampel tanah salin diambil dari daerah Banongan, Kabupaten Situbondo dengan rata-rata konduktivitas elektrik (EC) tanah sebesar 4-5 dS/m. Tanah diletakkan pada lysimeter masing-masing 10 kg. Pelindian dilakukan hingga konduktivitas elektrik tanah dibawah 2 dS/m. Alur penelitian meliputi persiapan alat dan bahan, pembuatan lysimeter, pelindian tanah salin, pengambilan data pelindian, pemeliharaan tanaman, pengambilan data budidaya, dan analisis data. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan yang terdiri atas dua faktor. Data yang diperoleh di analisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dengan taraf 5% dan apabila terdapat pengaruh berbeda nyata maka di uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Test Range (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil pelindian tanah mampu menurunkan nilai EC tanah yang sebelumnya 5 dS/m menjadi 1,6-1,8 dS/m, sedangkan nilai EC pada leachate berkisar antara 2- 2,3 dS/m. Hasil keseluruhan parameter menunjukkan bahwa perlakuan biochar menyebabkan peningkatan kebutuhan air pelindian. Selain itu, perlakuan biochar dan pemberian air 2000 ml menghasilkan jumlah buah terbaik. Perlakuan kombinasi pupuk kandang sapi 100 gram/pot setara 20 ton/ha dan biochar 30 gram/pot setara 6 ton/ha dengan pemberian air 2000 ml menghasilkan volume buah paling besar. Lebih lanjut, penggunaan pemberian air 2000 ml juga menghasilkan jumlah daun, bobot buah, panjang buah, serta lingkar buah terbaik. Upaya peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun perlu dilaksanakan dengan melakukan penurunan konduktivitas elektrik (EC) tanah dengan pemberian 630 mm air diberikan sebanyak 22 kali, pemberian sekali sehari. Selain pemberian air, pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 20 ton/ha dan biochar 6 ton/ha perlu dilakukan pada tanah salin untuk meningkatkan produktivitas tanaman mentimun.
Description: Validasi_firli_8_september_25
Finalisasi oleh Taufik Tgl 3 Oktober 2025
URI: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128100
Appears in Collections:UT-Faculty of Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
RAFII ADHIMAS TRI PUTRA_181510501058_PERTANIAN_SKRIPSI.pdf
  Until 2028-07-07
2.37 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools