Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127276
Title: | Perbedaan Status Karies Siswa SMP Sederajat Yang Berasrama dengan Yang Tidak Berasrama di Kabupaten Jember |
Authors: | RAMADHANI, Rere |
Keywords: | Karies SMP Berasrama Kabupaten Jember |
Issue Date: | 14-Jan-2025 |
Publisher: | Fakultas Kedokteran Gigi |
Abstract: | Karies merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling banyak terjadi di dunia dan menyerang segala usia. Menurut SKI 2023, prevalensi karies aktif di Provinsi Jawa Timur adalah 38,6%. Kabupaten Jember memiliki kasus kerusakan gigi atau gigi berlubang sebesar 50,87%. Dampak utama yang muncul pada penderita karies yaitu nyeri. Rasa nyeri mengakibatkan terjadinya gangguan terhadap pola makan, pola tidur, kegiatan sekolah dan juga sosial. Seperlima dari populasi dunia ialah remaja, didefinisikan oleh WHO sebagai kelompok usia 10 sampai 19 tahun yang merupakan kelompok sasaran penting untuk pembangunankesehatan gigi dan mulut. Lingkungan anak di sekolah dapat berpengaruh terhadap risiko terjadinya karies. Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik termasuk remaja. Lingkungan terdiri dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Risiko karies akan meningkat saat siswa tinggal di asrama dan jauh dari pengawasan orang tua. Siswa yang di lingkungan keluarga atau di rumah cenderung mendapatkan pengawasan dari orang tua secara langsung. Sekolah asrama atau boarding school dikenal dengan nama pondok, perguruan atau pondok pesantren, yang mana peserta didik akan tinggal di kompleks sekolah selama 24 jam. Kabupaten Jember memiliki institusi asrama seperti pesantren terbanyak dengan jumlah 611 pondok pesantren dan jumlah pesantren tersebut tertinggi di Jawa Timur. Menurut Data Pokok Pendidikan (Dapodik), jumlah SMP sederajat terbanyak berada di Kecamatan Kaliwates. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan status karies siswa SMP sederajat yang berasrama dengan yang tidak berasrama di Kabupaten Jember. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dari penelitian adalah dengan purposive sampling. Variabel bebas pada penelitian ini adalah siswa SMP berasrama dengan yang tidak berasrama, variabel terikatnya adalah status karies. Analisis statistik yang digunakan yaitu Mann Whitney Test. Jumlah siswa yang didapat pada penelitian ini adalah 379 siswa SMP kelas 9. Hasil penelitian menunjukkan distribusi DMFt dari sampel secara keseluruhan yaitu indeks D/decayed sebanyak 1338 gigi, M/missing sebanyak 40 gigi dan F/filled sebanyak 31 gigi. Rata-rata DMFt secara keseluruhan adalah 3,73 yang menurut WHO termasuk dalam kategori sedang. Rata-rata DMFt siswa yang berasrama adalah 4,12 sedangkan siswa yang tidak berasrama adalah 3,62. Hasil rata-rata indeks DMFt siswa yang berasrama lebih tinggi memiliki kemungkinan disebabkan karena kebiasaan buruk, siswa yang kurang peduli dengan kesehatan gigi dan mulut dan pengawasan orang tua yang kurang. Hasil uji beda statistik menunjukkan nilai p-value 0,559 yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara yang siswa yang berasrama dengan yang tidak berasrama. |
Description: | Finalisasi unggah file repositori tanggal 10 Juli 2025_Kurnadi |
URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127276 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Dentistry |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
doc.pdf Until 2030-02-12 | Rere Ramadhani_211610101111 | 734.28 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools