Determinan Ketimpangan Antarwilayah di Provinsi Jawa Timur

Abstract

Pembangunan ekonomi yang tidak merata dapat memicu ketimpangan antarwilayah akibat perbedaan potensi sumber daya alam, kondisi demografi, dan faktor ekonomi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh investasi, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), dan belanja daerah terhadap ketimpangan antarwilayah di Provinsi Jawa Timur, serta merumuskan skenario untuk mempercepat pengurangan ketimpangan tersebut. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa cross-section 38 kabupaten/kota dan time series tahun 2012–2022. Metode analisis meliputi regresi data panel dan pendekatan sistem dinamik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap ketimpangan, sementara TPAK dan belanja daerah berpengaruh positif dan signifikan dalam memperlebar ketimpangan. Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan belanja daerah dan partisipasi tenaga kerja belum efektif mendorong pemerataan, melainkan justru memperkuat ketidakseimbangan antarwilayah. Berdasarkan analisis sistem dinamik, skenario terbaik untuk mengurangi ketimpangan adalah skenario struktur, yang mengasumsikan pertumbuhan positif investasi, TPAK, dan belanja daerah yang diiringi dengan kebijakan pemerataan di semua wilayah setiap tahunnya.

Implikasi kebijakan dari penelitian ini menekankan perlunya pendistribusian investasi dan belanja daerah yang lebih inklusif, serta peningkatan kualitas tenaga kerja untuk mendorong pertumbuhan yang berkeadilan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam perumusan strategi pengurangan ketimpangan melalui pendekatan dinamis dan berbasis evidence.