Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125929
Title: | Analisis Risiko Rantai Pasok Agroindustri Tape Singkong di Kabupaten Bondowoso |
Authors: | ZAMRONIE, Achmad |
Keywords: | Agroindustri Tape Singkong Manajemen Rantai Pasok Supply Chain Operation Reference House of Risk |
Issue Date: | 17-Jul-2023 |
Publisher: | Fakultas Teknologi Pertanian |
Abstract: | Tape singkong merupakan salah satu olahan singkong yang sangat terkenal karena proses pembuatannya berbeda dengan olahan singkong yang lain karena melalui proses fermentasi. Proses pembuatan tape singkong secara umum meliputi perebusan, peragian dan fermentasi. Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu sentra produksi tape singkong di Indonesia. Bondowoso juga diberi julukan sebagai kota tape karena tape yang dihasilkan berbeda dengan tape yang diproduksi di tempat lain. Hal ini mendorong masyarakat yang ada di Kabupaten Bondowoso terus mengembangkan usaha produksi tape. Tape yang dibutuhkan oleh konsumen harus memiliki jumlah, harga, rasa, tepat waktu dan lokasi yang diinginkan. Beberapa faktor inilah yang mendasari bahwa perlu adanya penerapan manajemen rantai pasok pada UD. Tape Manis Mekar Madu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi struktur rantai pasok, mengidentifikasi risiko rantai pasok, menentukan penilaian risiko rantai pasok paling tinggi serta menyusun rekomendasi strategi penanganan risiko rantai pasok di UD. Tape Manis Mekar Madu. Penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu identifikasi struktur rantai pasok menggunakan metode Supply Chain Operations Reference (SCOR) dan House of Risk (HOR). Metode SCOR digunakan untuk mengidentifikasi struktur rantai pasok sedangkan metode HOR digunakan untuk menentukan kejadian risiko, sumber risiko dan penentuan penanganan risiko. Hasil penelitian menggunakan HOR fase 1 didapatkan aliran rantai pasok pada UD. Tape Manis Mekar Madu melibatkan beberapa pelaku rantai pasok meliputi Petani berperan sebagai penyedia bahan baku, sementara tengkulak berperan sebagai pengepul hasil pertanian dari petani yang nantinya akan dijual kepada UD. Tape Manis Mekar Madu selaku pihak pengolah tape singkong. Toko Sumber Agung berperan sebagai distributor yang bertugas memenuhi pesanan para konsumen di berbagai daerah. Pada pelaku rantai pasok petani didapatkan 9 kejadian risiko sementara tengkulak didapatkan 5 kejadian risiko dan pada UD. Tape Manis Mekar Madu didapatkan 13 kejadian risiko serta Toko Sumber Agung didapatkan 7 kejadian risiko. Dan hasil menggunakan HOR fase 2 didapatkan rekomendasi strategi penanganan petani yaitu (PA2) Menerapkan strategi pemeliharaan secara rutin, (PA5) Membeli pupuk di toko lain (PA4) Melakukan pengecekan kembali pemesanan. Untuk tengkulak yaitu (PA1) Selalu memperbarui informasi harga singkong. Lalu ud. tape manis mekar madu yaitu (PA3) Memberikan pelatihan terhadap tenaga kerja, (PA2) Pembuatan MOU dengan supplier bahan baku, (PA1) Mencari supplier dengan bahan baku yang berkualitas, (PA4) Melakukan pengecekan secara rutin. Serta toko sumber agung yaitu (PA1) Melakukan pengawasan terhadap pekerja, (PA3) Melakukan pengecekan pada saat pembelian dan (PA2) Menambah tenaga kerja tetap berpengalaman. Berdasarkan rekomendasi strategi tersebut diharapkan mampu meminimalkan dampak yang diakibatkan dari sumber risiko pada setiap rantai pasok |
Description: | validasi_repo_firli_april_2025_8 Finalisasi unggah file repositori tanggal 15 April 2025_Kurnadi |
URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125929 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Agricultural Technology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Achmad Zamronie-191710301071.pdf Until 2028-08-02 | 970.42 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools