Pengaruh Pengungkapan Laporan Keberlanjutan terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Energi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2021-2022)

Abstract

Nilai perusahaan dapat diartikan pandangan investor tentang keberhasilan dari manajer untuk mengatur sumber daya milik perusahaan yang diamanatkan kepada manajer yang kemudian dikaitkan pada harga saham. Nilai perusahaan dianggap penting sebab mencerminkan situasi perusahaan yang mampu memengaruhi persepsi investor mengenai perusahaan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan adalah dengan menerbitkan laporan keberlanjutan. Laporan ini merujuk pada Standar GRI (GRI Standards) yang diterbitkan GRI (Global Reporting Initiative). Laporan keberlanjutan merupakan salah satu informasi yang dapat dijadikan sinyal oleh investor terkait dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial suatu perusahaan. Salah satu sektor yang menerbitkan laporan keberlanjutan adalah sektor energi, sebab sektor ini dalam operasionalnya berkaitan dengan eksploitasi kekayaan alam. Laporan keberlanjutan sendiri merupakan laporan yang memuat kinerja ekonomi, lingkungan, serta sosial suatu perusahaan. Dengan demikian, pengungkapan laporan keberlanjutan menjadi penting untuk dilaporkan karena semakin tingginya tingkat kesadaran berbagai pihak mengenai pertanggungjawaban suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya serta meningkatkan nilai perusahaan yang dapat berdampak pada harga saham. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengungkapan laporan keberlanjutan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2021-2022. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) yang memuat publikasi laporan tahunan perusahaan sektor energi untuk periode 2021-2022 dan juga diperoleh melalui website resmi perusahaan yang menjadi sampel dari penelitian terkait dengan laporan keberlanjutan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 71 perusahaan dan sampel akhir penelitian berjumlah 46 perusahaan. Penelitian ini menggunakan 1 variabel dependen dan 1 variabel independen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengungkapan laporan keberlanjutan yang diukur dengan menggunakan SRDI. Sedangkan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan Tobin’s Q. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan laporan keberlanjutan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.