Analisis Ketahanan Hidup Pasien Covid-19 Menggunakan Pendekatan Multivariate Adaptive Regression Spline (MARS)

Abstract

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus bernama SARS-CoV-2. Covid-19 dapat ditularkan melalui droplet atau tetesan cairan yang berasal dari bersin atau batuk, kontak langsung (menyentuh atau berjabat tangan), dan menyentuh benda yang terkontaminasi virus Covid-19 kemudian tangan menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan. Virus ini menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru, pneumonia akut, bahkan kematian, sehingga peneliti tertarik melakukan analisis ketahanan hidup pada pasien Covid-19. Analisis ketahanan adalah suatu prosedur analisis data dalam bidang statistika untuk mengetahui lama waktu bertahan hidup individu sampai terjadi suatu kejadian (time until event occurs). Kejadian (event) dalam penelitian ini adalah kematian pasien Covid-19 dengan skala pengukuran waktu dalam hari. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model dan mengetahui faktor yang paling mempengaruhi ketahanan hidup pasien Covid-19 berdasarkan variabel prediktor yang digunakan dengan pendekatan MARS. Langkah yang dilakukan adalah mendeskripsikan karakteristik pasien Covid-19, menganalisis kurva Kaplan-Meier dan uji log rank, membuat model CoxPH dan menginterpretasi hazard ratio, mencari nilai martingale residual, dan melakukan pemodelan MARS menggunakan data ketahanan. Variabel respon (𝑌) yang digunakan adalah ketahanan hidup pasien Covid-19. Variabel prediktor (𝑋) yang digunakan adalah usia (𝑋1), jenis kelamin (𝑋2), status batuk (𝑋3), status sesak napas (𝑋4), status gagal napas (𝑋5), status hipertensi (𝑋6), status pneumonia (𝑋7), status paru obstruktif kronis (𝑋8), status diabetes melitus (𝑋9 ), status koagulopati (𝑋10), status syok sepsis (𝑋11), dan status penyakit lainnya (𝑋12). Data penelitian yang digunakan adalah data rekam medis pasien Covid-19 di RSD dr. Soebandi Jember sebanyak 300 data. Berdasarkan analisis deskriptif, pasien dengan kejadian meninggal sebanyak 57 pasien. Probabilitas ketahanan hidup semakin menurun seiring bertambahnya lama rawat (hari) pasien di rumah sakit sesuai dengan kurva Kaplan-Meier yang terbentuk.