Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124663
Title: | Characteristics, management, and major adverse cardiac events of ST-elevation myocardial infarction (STEMI) patients in rural area: a Jember acute coronary syndrome medical records study |
Authors: | SUGIYANTO, Calista Padma Paramitha SURYONO, Suryono MUNAWAROH, Ayu |
Keywords: | acute coronary syndrome major adverse cardiovascular events (MACE) reperfusion ST-elevation myocardial infarction |
Issue Date: | 1-Jul-2024 |
Publisher: | InaJBCS |
Abstract: | Mortalitas dan morbiditas ST-elevation myocardial infarction (STEMI) masih tinggi, dan menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Reperfusi yang tepat waktu menurunkan risiko MACE dan meningkatkan kelangsungan hidup. Namun, keterlambatan reperfusi masih menjadi masalah nyata di negaranegara berkembang, khususnya di daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, penatalaksanaan, dan kejadian jantung buruk mayor pasien STEMI di Kabupaten Jember untuk meningkatkan terapi reperfusi di daerah pedesaan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional cross-sectional dengan metode kuantitatif. Sebanyak 108 rekam medis pasien STEMI tahun 2019-2020 diikutsertakan dengan menggunakan teknik sampling konsekutif. Sebanyak 78 (62%) pasien tidak mendapatkan terapi reperfusi sedangkan pasien lainnya (41 atau 38%) mendapatkan terapi, yaitu: intervensi koroner perkutan (20 atau 18,5%), terapi fibrinolitik (19 atau 17,6%), dan keduanya (2 atau 1,9%). Analisis multivariat untuk reperfusi secara statistik signifikan (p=0,016; OR 3,688; 95% CI: 1,274-10,679). Tingkat pendidikan, dana kesehatan, dan jarak ke rumah sakit tidak mempengaruhi keterlambatan terapi reperfusi. Reperfusi sangat terkait dengan kejadian MACE dan penelitian ini menemukan manfaat tiga kali lipat reperfusi dalam menurunkan kejadian MACE (p=0,016). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pasien STEMI tidak mendapatkan terapi reperfusi. Keterlambatan perawatan reperfusi tidak berhubungan dengan tingkat pendidikan pasien, dana kesehatan, atau jarak ke rumah sakit. Meskipun demikian, keterlambatan tersebut mungkin disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat Jember terhadap gejala STEMI. |
URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124663 |
Appears in Collections: | LSP-Jurnal Ilmiah Dosen |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
FK_Characteristics, management, and major adverse cardiac events.pdf | 574.55 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.