Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124588
Title: | Analisis Keberfungsian Fungsi Keluarga Agraris terhadap Kejadian Stunting |
Authors: | WARIIN, Sulton |
Keywords: | Keluarga Agraris Stunting Kabupaten Jember |
Issue Date: | 4-Oct-2024 |
Publisher: | Fakultas Keperawatan |
Abstract: | Stunting masih menjadi permasalahan di berbagai Dunia termasuk di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Jember yang sebagian wilayahnya adalah pertanian. Keluarga di Indonesia dengan tingkat kesejahteraan terendah berasal dari keluarga agraris dengan urutan tertinggi persentase penduduk miskin, termasuk di Kabupaten Jember, padahal kemiskinan akan mempengaruhi tidak optimalnya pemenuhan fungsi keluarga. Keluarga merupakan lingkungan sosial terdekat anak stunting, sehingga keluarga dapat berperan untuk mengendalikan resiko kejadian stunting melalui optimalisasi fungsi keluarga untuk mencapai kesejahteraan anggota keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keberfungsian fungsi keluarga agraris terhadap kejadian stunting, khususnya pada wilayah Puskesmas Sukorambi, Puskesmas Banjarsengon, dan Puskesmas Panti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Desain yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberfungsian fungsi keluarga agraris terhadap kejadian stunting, kemudian data di analisis secara deskriptif, komparatif dan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan keluarga agraris sebagian berasal dari suku jawa (61,4%) dengan latar pendidikan orang tua yaitu pada tingkat pendidikan dasar (72,9%). Rata-rata penghasilan keluarga agraris adalah dibawah upah minimum regional (98,3%) dengan jumlah anak kurang atau sama dengan dua (71%). Keberfungsian fungsi keluarga agraris tidak berfungsi (55,5%) dan stunting pada keluarga agraris sebesar (64%). Terdapat perbedaan bermakna pada total skor fungsi keluarga terhadap stunting (P<0,001) dan ketidakerfungsian fungsi keluarga ini berkontribusi pada kejadian stunting pada kategori pendek (19%) dan sangat pendek (38%). Fungsi keluarga yang berpengaruh terhadap stunting adalah penyelesaian masalah (0,003), komunikasi (0,014), peran (<0,001) Respon afektif (0,004) dan keterlibatan afektif (0,013). Keberfungsian keluarga ini memiliki nilai R Square 63% terhadap kejadian stunting. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah keluarga agraris dalam penelitian ini sebagian berasal dari suku jawa dengan pendidikan orang tua yaitu pendidikan dasar dan saat hamil usia ibu pada rentang usia 17-25 tahun dengan pendapatan perbulan keluarga dibawah UMR Kabupaten Jember dengan mayoritas keluarga dengan status menikah. Sebagian keberfungsian keluarga tidak berfungsi (55,5%) dan stunting pada keluarga agraris pada kategori pendek (36%) dan sangat pendek (64%). Terdapat pengaruh fungsi keluarga agraris terhadap stunting dan fungsi keluarga agraris yang berpengaruh yaitu penyelesaian masalah, komunikasi, peran, Respon afektif dan keterlibatan afektif sehingga berfungsinya fungsi keluarga dapat menurunkan risiko terjadinya stunting dan diharapkan keluarga mampu meningkatkan fungsi keluarga dengan kontribusi perawat komunitas melalui kunjungan dan konseling dengan pendekatan keluarga |
Description: | Finalisasi unggah file repositori tanggal 19 November 2024_Kurnadi |
URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124588 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Nursing |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
repo.pdf Until 2028-11-01 | Sulton Wariin_222320102016 | 3.72 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools