Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124528
Title: Klasifikasi Potensi Banjir di DAS Bedadung Kabupaten Jember Berdasarkan Data CHIRPS dan Landsat 8 OLI/TIRS Multitemporal
Authors: TRIATMOJO, Muhammad Ikbal Nur Dian
Keywords: Klasifikasi LULC
Run Off
Intensitas Curah Hujan
Debit Aliran Air
Potensi Banjir
Kabupaten Jember
DAS Bedadung
Issue Date: 26-Jul-2024
Publisher: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Abstract: Indonesia termasuk salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, dua pertiga wilayahnya berupa lautan yang besarnya sekitar 6,32 juta km2. Indonesia juga memiliki kondisi curah hujan yang tinggi dengan rata-rata curah hujan sebesar 290,26 mm/bulan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan berbagai bencana hidrometeorologi, terutama bencana banjir. Jember menjadi salah satu kabupaten yang ada di Jawa Timur tercatat mengalami bencana banjir sebanyak 46 kejadian. Oleh sebab itu, teknologi penginderaan jauh (remote sensing) dan membantu mengidentifikasi penggunaan lahan, curah hujan maksimum, dan elevasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui klasifikasi penggunaan lahan di DAS Bedadung Kabupaten Jember, mengetahui nilai debit aliran air, dan zonasi tingkat potensi banjir di DAS Bedadung Kabupaten Jember menggunakan teknologi penginderaan jauh. Penelitian dilakukan dengan metode supervised classification menggunakan algoritma Random Forest dengan membagi objek menjadi tujuh kelas yaitu badan air, hutan, perkebunan, lahan kosong, pemukiman, sawah, dan semak-belukar. Klasifikasi dilakukan pada tahun 2014 – 2023 dalam rentang bulan Desember sampai Februari. Debit aliran air memiliki tiga parameter yaitu run off, intensitas curah hujan, dan luasan area penelitian. Intensitas curah hujan juga memiliki beberapa parameter. Parameter tersebut seperti data panjang sungai dan data elevasi untuk mencari nilai kemiringan sungai kemudian menentukan waktu konsentrasi dan terakhir intensitas curah hujan. Zonasi tingkat potensi banjir dilakukan di kecamatan yang masuk di DAS Bedadung Kabupaten Jember dengan mempertimbangkan nilai debit aliran airnya. Penelitian ini menghasilkan hutan dan perkebunan mengalami penurunan sampai 2023 sedangkan pemukiman juga mengalami kenaikan secara terus menerus. Namun, pada persawahan mengalami penurunan dan kenaikan di tahun 2019 dan 2020. Badan air, lahan kosong, dan semak-belukar mengalami hasil secara fluktuasi. Nilai debit aliran air DAS Bedadung juga mengalami fluktuasi dimana polanya hampir mirip dengan nilai intensitas curah hujan. Nilai debit aliran air terkecil sebesar 461,8129 m3 /s pada tahun 2015 dan mengalami fenomena El Nino di Indnesia, sedangkan debit aliran air terbesar sebesar 932,6339 m3 /s pada tahun 2022. Selain itu, Intensitas curah hujan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan debit aliran air yang ditunjukkan dengan uji korelasi sebesar <0,001 atau 0,1%. Hasil terakhir zonasi tingkat potensi banjir berada di empat kecamatan yaitu Bangsalsari, Panti, Jelbuk, dan Sumberjambe dengan kategori potensi sedang dan tinggi. Potensi tersebut didukung dengan genangan banjir yang berwarna kuning. Potensi banjir kategori rendah berada di kecamatan Gumukmas dengan debit aliran air sebesar 3,96 m3/s yang menandakan wilayah tersebut terkategori aman.
Description: Finalisasi unggah file repositori tanggal 4 November 2024_Kurnadi
URI: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124528
Appears in Collections:UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI_Muhammad Ikbal Nur Dian Triatmojo_290724.pdf
  Until 2028-07-26
816.87 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools