Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124283
Title: Toksisitas Campuran Ekstrak Daun Anting-anting (Acalypha indica L.) dan Daun Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) terhadap Larva Nyamuk (Aedes aegypti L.) dan Implementasinya sebagai Leaflet
Authors: PRADHANA, Kresna Wahyu Arie
Keywords: AEDES AEGYPTI L
ACALYPHA INDICA L
ELEPHANTOPUS SCABER L
TOKSISITAS
Issue Date: 26-Jan-2023
Publisher: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Abstract: Aedes aegypti L. adalah spesies nyamuk pembawa virus dengue dan termasuk vektor pembawa penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Sebaran penyakit ini sangat luas hampir seluruh daerah tropis di seluruh dunia. Pengendalian DBD bisa dilakukan dengan memutus rantai perkembangbiakan Aedes aegypti L. Pengendalian Aedes aegypti L. dapat dilakukan terhadap jentiknya yaitu dengan cara kimia, biologi, dan fisik. Tumbuhan yang berpotensi sebagai insektisida alami yaitu daun anting anting dan daun tapak liman. Diketahui bahwa senyawa aktif dalam ekstrak daun anting-anting yaitu minyak atsiri, tanin, alkaloid, dan steroid. Sedangkan pada ekstrak daun tapak liman yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Kandungan alkaloid pada ekstrak daun anting-anting dan daun tapak liman dapat berperan sebagai racun saraf dan racun kontak. Senyawa tanin dalam ekstrak daun anting anting berperan sebagai racun perut, sedangkan senyawa saponin dalam ekstrak daun tapak liman berperan sebagai racun pernafasan, racun perut, dan racun saraf, serta senyawa flavonoid berperan sebagai racun pernafasan. Kematian larva yang diakibatkan racun kontak, berawal saat saponin memasuki kulit. Dinding tubuh serangga adalah bagian yang bisa menyerap zat racun dalam jumlah yang besar. Senyawa alkaloid pada ekstrak daun anting-anting dan daun tapak liman dapat berperan sebagai racun kontak, karena alkaloid dapat berdifusi melalui kutikula larva. Senyawa lain yaitu flavonoid, mempunyai sifat larvasida. Flavonoid merupakan insektisida alami yang berperan sebagai racun pernafasan. Mode of action flavonoid menghambat enzim pernafasan, antara lain koenzim Q (koenzim pernafasan yang bertanggung jawab membawa elektron pada rantai transportasi elektron) yang menyebabkan kegagalan fungsi pernafasan dan NAD+ (koenzim yang terlibat dalam reduksi dan oksidasi ketika proses metabolisme). Kemampuan senyawa tanin sebagai larvasida, bisa menyebabkan rusaknya membran sel sehingga larva nyamuk mati, hal ini dikarenakan tanin mengakibatkan terjadi penyerapan air di tubuh organisme sehingga tubuh larva kekurangan air dan menyebabkan kematian pada larva. Tanin adalah senyawa yang dapat mengganggu proses pencernaan dan bersifat racun perut. Tanin adalah senyawa yang dapat mengganggu kerja enzim protease sehingga proses metabolisme sel akan terhambat dan larva mengalami kekurangan nutrisi, mengakibatkan pertumbuhan larva akan terganggu dan apabila proses ini berkelangsungan, maka akan berdampak pada mortalitas larva. Tujuan penelitian adalah mengetahui toksisitas campuran ekstrak daun anting-anting dan daun tapak liman terhadap larva Aedes aegypti L. dengan LC50 (Lethal Concentration 50) adalah konsentrasi ekstrak yang digunakan untuk membunuh larva Aedes aegypti L. sebanyak 50% dari jumlah larva yang digunakan dalam penelitian dan untuk mengetahui toksisitas tunggal ekstrak daun anting anting saja dan ekstrak daun tapak liman saja.
Description: Finalisasi oleh Taufik_Lela Tgl 28 Agustus 2024
URI: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124283
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
TUGAS AKHIR.pdf
  Until 2028-08-28
4.43 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools