Efek Frekuensi Gelombang Audiosonik Terhadap Pertumbuhan Koro Benguk

Abstract

Penelitian ditujukan untuk menganalisis efek frekuensi gelombang audiosonik terhadap pertumbuhan koro benguk. Pertumbuhan koro benguk akan dilihat perbedaannya dengan menggukan efek frekuensi gelombang audiosonik 4 kHz, 5 kHz dan tanpa pemberian perlakuan. Penggunaan efek frekuensi gelombang audiosonik diharapkan akan berdampak bagus untuk pertumbuhan tanaman. Benih koro benguk yang digunakan dari dua desa, yaitu Desa Parang Magetan dengan warna benih belang dan koro benguk dari Desa Margomulyo Banyuwangi dengan warna benih hitam. Pengukuran dilakukan setiap hari selama 7 hari pemberian perlakuan. Perlakuan diberikan saat tanaman bisa dikatakan bibit yakni pada usia tanam hari ke 20 dan berakhir diberikan pada hari ke 27. Bibit koro benguk diberikan perlakuan frekuensi gelombang audiosonik 4 kHz dan 5 kHz selama 2 jam dari jam 07.00-09.00. Pengambilan data tinggi tanaman, diameter batang, panjang akar, massa basah dan kering dilakukan setelah pemberian frekuensi. Data laju pertumbuhan kemudian dianalisis dengan metode ANOVA menggunakan Software SPSS. Mengacu pada analisis hasil disimpulkan bahwa data pertumbuhan yang terpengaruh perlakuan frekuensi pada diameter batang dan massa kering. Analisis hasil sama dengan hasil dari penelitian sebelumnya yang mendapatkan nilai diameter batang tertinggi dimiliki oleh perlakuan dengan frekuensi variasi 4 kHz. Dan nilai massa kering tertinggi dimiliki oleh perlakuan dengan frekuensi variasi 5 kHz. Disimpulkan bahwa pemberian frekuensi audiosonik pada variasi 4 kHz dan 5 kHz memberikan efek pada pertumbuhan tanaman koro benguk yang meliputi tinggi tanaman, diameter batang, panjang akar, luas daun, massa basah dan massa kering.