Pengaruh Red Flags, Professional Skepticism, dan Task-Specific Knowledge terhadap Kemampuan Auditor Internal dalam Mendeteksi Fraud (Studi Kasus pada Inspektorat se-Pulau Lombok)

Abstract

Auditor internal memiliki peran penting dalam mencegah fraud di lembaga pemerintah. Pada tahun 2022, Provinsi Nusa Tenggara Barat memperoleh skor rata-rata Monitoring Center for Prevention (MCP) sebesar 33,31%, yang cukup rendah dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Jadi peneliti bertujuan untuk menganalisis kemampuan auditor internal pada lima inspektorat di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lima inspektorat ini berada di satu pulau, yaitu Pulau Lombok, yang terdiri dari Inspektorat Kabupaten Lombok Timur, Inspektorat Kabupaten Lombok Tengah, Inspektorat Kabupaten Lombok Utara, Inspektorat Kabupaten Lombokan Barat, dan Inspektorat Kota Mataram. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui metode survei dalam bentuk pengisian kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung dengan mengunjungi kantor inspektorat di setiap kabupaten/kota. Dengan 50 auditor internal sebagai sampel, penelitian ini menghasilkan bahwa red flags, professional skepticism, dan task-specific knowledge memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kemampuan auditor internal dalam mendeteksi fraud.