Pembuatan dan Karakterisasi Enkapsulapsi Azadirahctin dalam Matriks Alginat-Lignosulfonat

Abstract

Azadirachtin dalam aplikasinya memiliki kelebihan yaitu bersifat antifeedant dan reppelant, tetapi memiliki kelemahan yaitu rentan terhadap cahaya yang dimana mudah untuk terdegradasi, sehingga diperlukan adanya upaya untuk mencegah agar tidak terdegradasi dengan metode mikroenkapsulapsi. Tujuan pada penelitian ini adalah membuat mikroenkapsulapsi berbahan aktif azadirachtin dengan matriks alginat lignosulfonat. Selain itu tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh lignosulfonat terhadap bentuk fisiko kimia, derajat swelling serta bagaimana pengaruh lignosulfonat dalam melindungi bahan aktif azadirachtin dari cahaya. Penelitian yang akan dilakukan dengan membuat beads lignosulfonat dengan matriks alginat lignosulfonat dengan formulasi 1.40% dan 1.17% yang selanjutnya dilakukan karakterisasi. Karakterisasi dilakukan dengan melihat fisikokimia dari hasil beads lignosulfonat yang dilanjutkan dengan mengukur derajat swelling, yang diharapkan matriks yang terbentuk dapat melindungi bahan aktif. Selain itu karakterisasi lain yang digunakan adalah fotodegradasi dengan variasi jarak sumber lampu dari sampel beads dan variasi jarak yang digunakan yaitu 10 dan 15 cm yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh lignosulfonat sebagai absorben dalam menyerap cahaya. Fotodegradasi yang dilakukan dalam karakterisasinya menggunakan spektrofotometri uV˗Vis yang bertujuan untuk mengetahui berapa banyak azadirachtin yang masih terperangkap dalam matriks alginat lignosulfonat. Beads yang dihasilkan pada variasi beads lignosulfonat sedikit berekor dengan tekstur seperti hydrogel berwarna kecoklatan. Derajat swelling yang dihasilkan pada beads lignosulfonat memiliki grafik yang fluktuatif dalam setiap waktu perendaman. Fotodegradasi beads lignosulfonat dengan variasi jarak 10 cm lebih cepat terdegradasi daripada jarak 15 cm dengan hasil karakterisasi spektrofotometri lebih kecil pada jarak 10 cm daripada jarak 15 cm. Hasil yang diberikan ini menunjukkan bahwa pengaruh lignosulfonat sebagai absorber memiliki keefektifan dalam menyerap cahaya.