Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122650
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorNINGRAT, Dyah Ajeng Cahya-
dc.date.accessioned2024-07-28T23:09:04Z-
dc.date.available2024-07-28T23:09:04Z-
dc.date.issued2024-05-08-
dc.identifier.nim201810201066en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122650-
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 29 Juli 2024en_US
dc.description.abstractGunung Lamongan memiliki karakteristik unik yaitu memiliki 36 cinder cone dan 22 maar. Maar dan cinder cone tersebar di sekitar Gunung Lamongan dan merupakan gunung api monogenesis. Maar basah disebabkan apabila dasar dan dinding maar tidak dapat ditembus air maka akan terbentuk sebuah danau. Maar kering terbentuk apabila cekungan kawah gunung api maar tidak terisi air. Pembentukan maar terjadi akibat letusan gunung api freatik. Gunung Lamongan memiliki jenis batuan berkomposisi basalt berbeda dengan gunung api lainnya yang memiliki komposisi intermediet sampai asam. Metode gravitasi merupakan metode geofisika yang melibatkan pengukuran variasi medan gravitasi bumi yang disebabkan oleh perbedaan densitas batuan. Data yang digunakan pada penelitian ini bersifat sekunder yaitu data gravitasi GGMPlus. Tujuan penelitian ini adalah memodelkan geometri bawah permukaan Gunung Lamongan berdasarkan pemodelan 2D menggunakan data gravitasi berupa data Global Gravity Model Plus (GGMPlus). Data gravitasi dari GGMPlus yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data gravity disturbance. Data gravitasi GGMPlus diekstrak menggunkan software MATLAB kemudian dilakukan koreksi topografi menggunakan software Oasis Montaj. Koreksi topografi berupa koreksi Bouguer dan koreksi terrain untuk menghasilkan nilai Anomali Bouguer Lengkap (ABL) dan dibuat peta kontur menggunakan software Surfer. Nilai ABL tersebut dilakukan pemisahan anomali menjadi anomali lokal dan regional menggunakan kontinuasi ke atas. Pemisahan anomali dilakukan pengangkatan dengan ketinggian 2000 sampai 2800 meter. Pengangkatan nilai ABL tersebut digunakan nilai anomali lokal pada ketinggian 2600 meter untuk dilakukan sayatan pada Gunung Lamongan, maar basah dan maar kering. Ketiga sayatan tersebut menghasilkan profil kurva yang diinputkan ke Grav2DC untuk dilakukan pemodelan. Profil kurva digunakan sebagai acuan untuk dilakukan pemodelan struktur bawah permukaan. Respon model dikatakan sesuai dengan kondisi sebenarnya apabila memiliki nilai eror yang kecil. Pemodelan yang telah dilakukan menghasilkan nilai kontras densitas yang bervariasi ditandai dengan warna yang berbeda pada setiap geometri. Nilai kontras densitas tersebut kemudian dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai densitas batuan yang sebenarnya. Pemodelan pada penelitian ini menunjukkan variasi densitas batuan yang tersebar di bawah permukaan yang terdiri dari rhyolite, lavas, granite, basalt, andesite, clay, quartzite, shale, gravel dan sandstone.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Agus Suprianto, S.Si., M.T Nurul Priyantari, S.Si., M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alamen_US
dc.subjectGUNUNG LAMONGANen_US
dc.subjectGRAVITASI GGMPLUSen_US
dc.titlePemodelan 2D Struktur Bawah Permukaan Gunung Lamongan Jawa Timur Menggunakan Data Gravitasi GGMPlusen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiFisikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Agus Suprianto, S.Si., M.Ten_US
dc.identifier.pembimbing2Nurul Priyantari, S.Si., M.Si.en_US
dc.identifier.validatorrepo_ratna_juni 2024en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Dyah Ajeng Cahya Ningrat_201810201066.pdf
  Until 2029-05-08
1.75 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools