Karakteristik Pengeringan Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Menggunakan Mesin Multi Seed Smart Dryer (Mssd)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menentukan karakteristik pengeringan dan menentukan mutu benih kacang tanah setelah proses pengeringan. Metode yang digunakan adalah dengan mengamati distribusi suhu dan kelembapan udara pada ruang pengering. Selain itu mengukur laju pengeringan dan menghitung kadar air awal maupun akhir. Hasil didapatkan bahwa distribusi suhu pada seluruh rak bagian kiri paling signifikan memperoleh panas karena lebih dekat dengan sumber pemanas. Distribusi kelembaban udara berbanding terbalik dengan distribusi suhu udara. Distribusi suhu dan kelembaban pada setiap bagian rak dapat dikategorikan seragam. Laju pengeringan pada jam ke-0 sampai jam ke-24 tinggi sehingga menurunkan kadar air bahan cukup besar. Kadar air awal biji kacang tanah sebesar 23,80% dan kadar air akhir biji kacang tanah sebesar 9,27%. Pada uji daya kecambah benih, kadar air kacang tanah 9,9%, kecambah normal 79%, kecambah abnormal 10%, benih mati 10%, benih segar tidak tumbuh 0%, dan benih keras 0%. Dengan demikian benih kacang tanah memiliki daya kecambah di bawah minimum standar yang telah ditentukan ISTA.