Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121607
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorDZULFIKRI, Muh. Hamas Firdaus-
dc.date.accessioned2024-06-19T07:25:54Z-
dc.date.available2024-06-19T07:25:54Z-
dc.date.issued2023-12-01-
dc.identifier.nim191710201060en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121607-
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_Februari_2024_27en_US
dc.description.abstractKabupaten Jember merupakan salah satu penyumbang perkembangan UMKM di Indonesia. Berdasarkan data Diskopukm Jawa Timur (2018), Kabupaten Jember memiliki 365.192 unit UMKM di bidang pertanian. UMKM berbasis agroindustri sangat berkembang pesat setiap tahunnya. UMKM Agroindustri berperan dalam mengolah hasil pertanian menjadi produk olahan yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jember No. 1 Tahun 2015, Kecamatan Kaliwates merupakan PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) dengan salah satu fungsi utama sebagai pusat perdagangan dan jasa. Kecamatan Kaliwates merupakan salah satu daerah yang dilalui oleh Sungai Bedadung. Sungai ini merupakan sungai utama di Kabupaten Jember yang biasa digunakan sebagai intake PDAM dan memenuhi kebutuhan rumah tangga (mencuci, mandi, dan lain-lain). Berdasarkan data Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (2022), Kecamatan Kaliwates memiliki 53 unit UMKM dengan jenis usaha produksi. Jenis usaha produksi ini umumnya akan menghasilkan limbah berupa limbah padat dan cair. Limbah merupakan sisa buangan dari proses produksi industri maupun rumah tangga. Adanya limbah di suatu tempat akan menyebabkan pencemaran pada lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis dan cenderung merugikan (Wijiyanti, 2009). Air limbah yang di alirkan langsung ke sungai akan menyebabkan penurunan kualitas air sungai. Berdasarkan penelitian Novita dkk. (2022), kualitas air Sungai Bedadung di Kecamatan Patrang – Kaliwates Kabupaten Jember memiliki rata-rata nilai pencemar BOD dan COD sebesar 26 mg/L. Berdasarkan hasil tersebut, Sungai Bedadung belum sesuai dengan baku mutu air kelas I dan II. Metode analisis pada penelitian ini menggunakan pemodelan QUAL2KW untuk menentukan beban pencemaran Sungai Bedadung dengan 4 simulasi. Simulasi 1 digunakan untuk mengetahui beban pencemaran maksimal sesuai baku mutu air kelas I, simulasi 2 digunakan untuk mengetahui beban pencemaran maksimal sesuai baku mutu air kelas II, simulasi 3 digunakan untuk menentukan beban pencemaran mengunakan beban pencemar UMKM, dan simulasi 4 digunakan untuk hasil penurunan beban pencemar agar sesuai dengan baku mutu air kelas I. Perhitungan daya tampung beban pencemaran sungai akan menggunakan simulasi 1, 2, 3, dan 4 dengan simulasi 1 dan 2 sebagai beban pencemaran maksimal dan simulasi 3 dan 4 sebagai beban pencemaran aktual. Penentuan beban pencemaran pada simulasi 1 menghasilkan beban pencemaran maksimum TSS, BOD, dan COD pada simulasi 1 berada di Segmen 2 yaitu 7278,682 kg/hari; 365,016 kg/hari; dan 1828,191 kg/hari. Simulasi 2 menghasilkan beban pencemaran maksimum TSS, BOD, dan COD pada segmen 2 yaitu 7568,640 kg/hari; 546,983 kg/hari; dan 4557,697 kg/hari. Kemudian pada simulasi 3 beban pencemaran maksimum yang dihasilkan pada parameter TSS, BOD, dan COD berurutan yaitu 6577,104 kg/hari; 381,693 kg/hari; dan 1891,404 kg/hari. Penyebab dari tingginya beban pencemar pada segmen 2 dan 3 ini terjadi karena adanya akumulasi debit dan konsentrasi pencemar yang tinggi dari point source 1 dan 2. Pada simulasi 4 dilakukan penurunan beban pencemar sehingga diperoleh beban pecemar maksimum sebesar 6371,010 kg/hari TSS, 357,790 kg/hari BOD, dan 1828,191 kg/hari COD. Berdasarkan hasil tersebut selanjutnya dilakukan penentuan daya tampung beban pencemar. Hasil daya tampung beban pencemaran Sungai Bedadung ruas Kaliwates pada simulasi 3 menunjukkan defisit pada segmen 2 dan 3. Pada segmen 2 daya tampung BOD dan COD sebesar -16,68 kg/hari dan -63,21 kg/hari. Sedangkan pada segmen 3 menunjukkan daya tampung beban pencemar sebesar -522,19 kg/hari parameter TSS, -12,65 kg/hari parameter BOD, dan -29,40 parameter COD jika menggunakan baku mutu air kelas I. Kemudian pada simulasi 4 Sungai Bedadung ruas Kaliwates dapat menampung beban pencemaran pencemar sebesar 135,52 kg/hari TSS; 18,89 kg/hari BOD; dan 124,92 kg/hari COD pada segmen 3 dan pada segmen 2 sebesar 7,23 kg/hari BOD dan 20,76 kg/hari COD.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Elida Novita, S.TP., M.T., IPM.en_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectAgroindustrien_US
dc.subjectPencemaran Sungaien_US
dc.subjectQUAL2KWen_US
dc.titlePenentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Bedadung Ruas Kaliwates Berdasarkan Persebaran Agroindustri Menggunakan QUAL2KWen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknik Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Elida Novita, S.TP., M.T., IPMen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_Februari_2024_27en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_06_tanggal 19en_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Agricultural Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Muh. Hamas Firdaus Dzulfikri_Repository.pdf
  Until 2028-05-03
5.82 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools