Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120123
Title: | Strategi Pengelolaan Resiko Supply Chain Usaha Garam Pada CV Andhita Jaya Desa Paleran Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember |
Authors: | ARMAJA, Ahmad |
Keywords: | Supply Chain Management Manajemen Risiko Usaha Garam Agribisnis |
Issue Date: | 8-Jan-2024 |
Publisher: | Fakultas Pertanian |
Abstract: | CV. Andhita Jaya adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi, perdagangan serta distribusi garam. CV. Andhita Jaya memasarkan tiga jenis garam, yaitu produk garam halus, garam curah dan garam kasar. CV. Andhita Jaya harus mampu bersaing dengan berbagai perusahaan garam yang menghasilkan garam dengan kualitas baik dan harga yang murah. Dalam memenuhi tujuan tersebut perlu menciptakan aliran supply chain yang baik terhadap berbagai macam gangguan atau risiko yang bisa menyebabkan kerugian pada perusahaan. Dalam setiap aktivitas bisnis perusahaan mempunyai suatu risiko, untuk itu dibutuhkan pengelolaan risiko supaya aliran supply chain perusahaan dapat berjalan baik. Pada penelitian ini identifikasi risiko pada supply chain perusahaan dilakukan dengan menggunakan metode House of Risk (HOR). HOR diaplikasikan untuk memitigasi risiko yang muncul pada aliran supply chain dengan cara mengidentifikasi risiko, memprioritaskan agen risiko serta merancang strategi penanganan. Dalam tahap identifikasi risiko digunakan metode pengembangan Supply Chain Operation Reference (SCOR) yang digunakan untuk membantu memetakan dari risiko dan keterkaitan antar risiko dengan agen risiko dalam supply chain. Pada tahap selanjutnya melakukan perhitungan agen risiko yang akan ditangani serta merancang strategi penanganan. Dalam merancang strategi penanganan, diawali dengan mencari besar hubungan strategi penanganan dengan agen risiko, menghitung nilai Total Effectiveness (TEk), Degree of Difficulty (Dk), dan menghitung rasio Effectiveness To Difficulty (ETDk) untuk mengetahui ranking prioritas strategi penanganan. Selanjutnya dengan menggunakan diagram pareto, akan dipilih strategi penanganan yang akan dilakukan perancangan strategi penanganan. Berdasarkan hasil penelitian awal, identifikasi risiko yang dilakukan menggunakan metode pengembangan Supply Chain Operations Reference (SCOR) dengan lima aktivitas yaitu plan, source, make, deliver, dan return, diperoleh 28 risiko yang terjadi dalam supply chain perusahaan yang masingmasing terbagi yaitu: 7 risiko yang terjadi pada aktivitas plan, 7 risiko yang terjadi pada aktivitas source, 7 risiko yang terjadi pada aktivitas make, 4 risiko yang terjadi pada aktivitas deliver, dan 3 risiko yang terjadi pada aktivitas return. Berdasarkan hasil penelitian mengenai identifikasi penyebab terjadinya risiko-risiko tersebut dengan melakukan wawancara kepada pihak perusahaan yaitu Kepala Divisi Pengadaan, Kepala Divisi Produksi Garam Olahan, dan Kepala Divisi Pemasaran, terdapat 17 agen risiko yang dapat menyebabkan terjadinya risiko dalam supply chain perusahaan. Berdasarkan hasil penilaian tingkat dampak (severity) dari risiko dan penilaian tingkat kemunculan kejadian (occurance) penyebab risiko, dapat diketahui besar nilai Aggregate Risk Potential (ARP) yang digunakan untuk menentukan prioritas agen risiko mana yang perlu untuk ditangani terlebih dahulu untuk diberikan tindakan pencegahan. Dari hasil perhitungan ARP, terdapat lima agen risiko yang memiliki nilai tertinggi yang nantinya akan dilakukan perancangan strategi penanganan agar dapat mengurangi dampak risiko yang terjadi dalam perusahaan, dimana terdapat 11 strategi penanganan yang dapat digunakan untuk mengeliminasi atau menurunkan munculnya agen risiko, yaitu membuat sistem informasi yang terintegrasi (PA1), membuat SOP untuk sistem komunikasi dalam perusahaan (PA2), memberikan reward, punishment, dan motivasi kerja kepada seluruh karyawan (PA3), melakukan training rutin kepada semua pekerja (PA4), memberikan lingkungan kerja yang nyaman dan bersih bagi pekerja (PA5), Melakukan pemilihan pekerja dengan lebih ketat (PA6), melakukan pengembangan teknologi untuk penyimpanan garam agar memperkecil proses penyusutan pada garam. (PA7), menjalin komunikasi dengan baik pada semua pihak baik cuatomer dan supplier (PA8), mempererat kerjasama dengan petani garam agar dapat mengatasi adanya permintaan garam yang meningkat (PA9), melakukan pemilihan supplier dengan lebih selektif. (PA10), membuat kontrak kerja kepada semua supplier (PA11). |
Description: | validasi_repo_firli_Maret_2024_4 Finalisasi unggah file repositori tanggal 7 Maret 2024_Kurnadi |
URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120123 |
Appears in Collections: | MT-Agribusiness |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Ahmad Armaja..pdf Until 2029-01-08 | 2.01 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.